Sains

Apakah Bumi akan Kehilangan Bulan Kita? Jangan Sampai!!

Bulan purnama Pink Moon. Gambar: NASA
Bulan purnama Pink Moon. Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Orbit bulan mengelilingi Bumi begitu teratur sehingga peradaban manusia selama ribuan tahun mendasarkan kalender pada gerakan bulan. Namun, bulan sebenarnya merayap perlahan menjauhi Bumi.

Jadi apakah Bumi akan kehilangan bulannya pada suatu saat? sebuah pertanyaan yang menyedihkan.

Para ilmuwan menentukan level di mana bulan menjauh dari Bumi dengan bantuan panel reflektif NASA yang ditempatkan di sana selama misi Apollo. Selama lebih dari 50 tahun, para peneliti telah menembakkan sinar laser dari Bumi ke cermin-cermin tersebut dan mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi pantulannya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dengan menggunakan kecepatan cahaya, para ilmuwan memperkirakan bahwa bulan menjauh dari Bumi sekitar 1,5 inci atau 3,8 sentimeter per tahun, kira-kira sama dengan kecepatan pertumbuhan kuku manusia. "Bulan bergerak menjauh dari Bumi karena efek gravitasi yang dimiliki satu sama lain. Tarikan gravitasi bulan memaksa lautan bumi menonjol ke arahnya, menghasilkan pasang bulan," kata NASA. Gravitasi bumi menyebabkan efek pasang surut yang serupa di bulan, membuat satelit alami kita berbentuk perti bola sepak.

Astrofisikawan dari University of California, Santa Cruz, Madelyn Broome mengatakan, tarikan gravitasi dari tonjolan pasang surut di Bumi menyeret bulan. Sementara itu, lautan bergeser karena pasang surut bulan, menimbulkan gesekan di permukaan bumi dan dengan demikian memperlambat rotasi planet kita.

"Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, ketika bulan pertama kali terbentuk, laju rotasi Bumi jauh lebih cepat, dengan panjang hari sekitar lima jam," kata Broome.

Semua gaya tersebut hanya akan melontarkan bulan lebih jauh dari Bumi. “Karena Bumi dan Bulan adalah bagian dari sistem interaksi gravitasi yang sama, momentum sudut total harus dipertahankan, tetap sama, di antara keduanya,” jelas Broome.

Ia menjelaskan, momentum sudut menggambarkan energi yang dikandung oleh sesuatu yang berputar. Semakin cepat Anda berputar, semakin banyak momentum sudut yang Anda miliki. Sebaliknya, akan semakin sedikit ketika Anda semakin lambat berputar.

"Namun, bukan hanya kecepatan putaran yang memengaruhi momentum sudut. Seberapa jauh Anda dari pusat sistem juga berpengaruh. Lebih jauh berarti momentum sudut sistem naik. Lebih dekat berarti momentum sudut Anda turun," kata dia.

Dalam kasus Bumi dan Bulan, agar momentum sudut tetap sama ketika putaran Bumi melambat, maka sesuatu harus meningkatkan momentum sudut sistem. Dan yang meningkatkan momentum sudut adalah objek yang mengorbit seperti bulan semakin jauh.

Kelahiran Bulan

Menurut The University of Arizona, bulan kemungkinan terbentuk dari puing-puing yang dihasilkan dari tabrakan antara Bumi yang baru lahir dan objek seukuran Mars. Kekuatan pasang surut telah membantu Bumi menarik bulannya ke jarak rata-rata saat ini, sekitar 238.855 mil atau 384.400 kilometer dari Bumi.

Efek pasang surut juga memperlambat laju rotasi bulan pada porosnya, mengakibatkan bulan terkunci secara pasang surut dengan Bumi. Artinya, bulan akan selalu menampilkan wajah yang sama ke planet kita. Gaya-gaya ini juga mengurangi kecepatan putaran Bumi.

Direktur Manfred Olson Planetarium di University of Wisconsin-Milwaukee, Jean Creighto mengatakan, dalam waktu sekitar 50 miliar tahun, rotasi bumi yang melambat akan membuatnya terkunci secara tidal dengan bulan. Akibatnya, Bumi akan secara permanen memperlihatkan hanya satu sisinya ke bulan.

"Pada titik ini, Bulan dan Bumi akan berhenti saling menjauh," kata Eric Klumpe, seorang profesor astronomi di Middle Tennessee State University.

Namun, sekitar 5 miliar tahun dari sekarang, saat matahari mulai sekarat, ia akan membesar menjadi bintang raksasa merah. "Di mana sistem Bumi-Bulan hampir pasti akan terganggu dan hancur," kata Ketua Departemen Astronomi dan Planetary Science di Northern Arizona University, David Trilling.

Jadi, apakah bumi tidak akan kehilangan bulannya?

Broome menjelaskan, dalam waktu sekitar 5 miliar tahun, jika bulan terus menjauh dari Bumi dengan kecepatan mundurnya seperti saat ini, bulan akan bergerak sekitar 117.000 mil atau 189.000 km lagi. Namun saat itu, keduanya sedang dilahap oleh matahari raksasa merah.

Secara keseluruhan, bulan tidak akan meninggalkan Bumi, atau sebaliknya. Sebaliknya, matahari akan melenyapkan keduanya. Sumber: Live Scince

Baja juga:

Fase Bulan Malam Ini, Umur 2 Hari dan Menyala 4 Persen

Kapan 1 Syawal Idul Fitri Menurut Kalender Antariksa?

Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023: Waktu, Lokasi, dan Link Satelit BMKG

Usai Gerhana Matahari 20 April 2023, Starship SpaceX akan Mengitari Bumi

Saat Gerhana Matahari 20 April 2023, Satelit NASA akan Jatuh Menghujam Bumi

Fase Bulan: Bulan Baru, Idul Fitri, dan Gerhana Matahari Hibrida

Apa Itu Fase Bulan? Penampakan Bulan di Langit Malam

Ikuti ulasan lainnya dari Antariksa dengan subscribe di sini.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -