Pentagon Bersaksi Soal Penemuan UFO Alien dalam Sidang Senat AS
ANTARIKSA -- Direktur Kantor UFO Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon), Sean M Kirkpatrick, membantah desas-desus yang tengah ramai tentang fenomena anomali tak dikenal (UAP). Sejumlah laporan penemuan benda janggal mendukung klaim kunjungan makhluk luar angkasa, alien di Bumi.
Kirkpatrick, terpilih sebagai direktur pertama Kantor All-Domain Anomaly Resolution Office (AARO) Pentagon yang baru didirikan. Pada Rabu, 19 April 2023 kemarin, Ia bersaksi di depan anggota Komite Senat Amerika Serikat untuk Angkatan Bersenjata. Sidang terdiri dari dua bagian, satu tertutup untuk umum dan satu lagi terbuka.
Selama sidang terbuka, Kirkpatrick secara resmi menyatakan, dari ratusan kasus UAP (unidentified anomalous phenomena) yang telah ditinjau kantornya, AARO sejauh ini tidak menemukan bukti yang kredibel tentang aktivitas luar angkasa, teknologi di luar bumi, atau objek yang menentang hukum fisika yang diketahui. Direktur AARO mengakui, kesimpulan itu mungkin 'tidak memuaskan' bagi mereka yang percaya telah menyaksikan bukti tak terbantahkan dari sesuatu atau benda yang menentang hukum fisika.
Namun, Kirkpatrick menekankan, kasus UAP bisa sering diselesaikan sebagai sesuatu yang mudah dijelaskan ketika ada banyak data ilmiah yang tersedia. "Saya ingin menggarisbawahi hari ini bahwa hanya sebagian kecil dari laporan UAP yang menampilkan jejak yang dapat digambarkan sebagai anomali," kata Kirkpatrick dalam sidang tersebut.
"Mayoritas objek tak dikenal yang dilaporkan ke AARO menunjukkan karakteristik biasa dari balon, sistem udara (tidak berawak), kekacauan, fenomena alam, atau sumber lain yang mudah dijelaskan."
Direktur AARO menambahkan, jika ada yang memiliki bukti kunjungan dunia lain atau teori alternatif, mereka harus menyerahkan bukti tersebut agar ditinjau oleh rekan sejawat di jurnal ilmiah. AARO, kata dia, bekerja sangat keras untuk melakukan hal yang sama. "Begitulah cara sains bekerja, bukan melalui blog atau media sosial," kata Kirkpatrick.
Selama bagian pembukaan sidang, Kirkpatrick membagikan video yang telah dianalisis kantornya. Video menunjukkan apa yang tampak seperti benda bulat yang direkam oleh drone MQ-9 Reaper di suatu tempat di Timur Tengah. Dalam video tersebut, objek tampak melayang di udara tanpa alat penggerak yang jelas.
Meskipun rekaman itu benar-benar menakjunkan, Kirkpatrick menekankan tidak ada cukup data yang dikumpulkan untuk membuat penilaian yang akurat tentang objek atau fenomena bola dalam video tersebut. "Ini pada dasarnya adalah semua data yang kami kaitkan dengan peristiwa ini dari beberapa tahun lalu," kata Kirkpatrick kepada komite Senat. "Hampir tidak mungkin untuk sepenuhnya mengidentifikasi hal itu hanya berdasarkan video itu."
Sebuah laporan yang diterbitkan pada Januari 2023 oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) Pentagon mencapai kesimpulan serupa tentang insiden lainnya. Dari lebih dari 500 kasus unidentified flying object (UFO)/UAP yang diperiksa, banyak di antaranya 'tidak memiliki data rinci yang cukup untuk memungkinkan atribusi UAP dengan kepastian yang tinggi'.
Faktanya, 163 laporan dikaitkan dengan balon atau entitas sejenis. Kesimpulan itu semakin penting setelah kisah balon mata-mata China yang ditembak jatuh oleh jet tempur F-22 militer AS awal tahun. Balon itu terbang melintasi negara AS dan diklaim telah mengumpulkan informasi intelijen di sepanjang perjalanannya. Menyusul insiden itu, New York Times melaporkan bahwa balon mata-mata Tiongkok itu sebelumnya telah salah diklasifikasikan sebagai UFO.
Istilah UAP adalah perubahan dari istilah UFO. Sebab, pejabat AS tidak terlalu menyukai istilah yang terkenal di masyarakat luas itu. Fenomena anomali tak dikenal dipakai pejabat untuk mencakup objek atau fenomena yang muncul di ruang angkasa, di air, atau bahkan perjalanan antar domain. Sumber: Space.com
Baca juga:
Rahasia Manuver Aneh 'Oumuamua, Benda yang Diduga Pesawat Alien
Pejabat Pentagon: Kapal Induk Alien Mengintai di Tata Surya dan Mengirim Banyak UFO
Ketika Jutaan Orang Ingin Menyelamatkan Alien dari Area 51, Militer AS Siap 'Perang'