Pekan Langit Gelap 2023 Dimulai, Apa Itu?
ANTARIKSA -- Apa kita masih memiliki hak atas keindahan langit malam di atas kepala kita? Atau para nelayan dan petani tradisional masih berhak menjadikan benda langit yang terang di langit malam sebagai petunjuk, arah dan waktu yang baik?
Polusi cahaya dari berbagai sumber, baik di darat maupun di orbit, mengancam langit malam kita pada tingkat yang mengkhawatirkan. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, dunia telah mengalami peningkatan kecerahan langit sebesar 9,6 persen. Ini berarti, 18 tahun yang lalu, para pengamat langit akan melihat sekitar 250 bintang di langit malam, dan hari ini mereka hanya bisa melihat 100 di antaranya.
Karena itu, Asosiasi Langit Gelap Internasional (International Dark Sky) ingin meningkatkan kesadaran tentang meningkatnya krisis polusi cahaya dengan penandaan Pekan Langit Gelap Internasional 2023 (International Dark Sky Week 2023). Acara itu dimulai Sabtu, 15 April kemarin sampai Sabtu pekan depan, 22 April 2023.
Dalam acara ini, para astronom dan pengamat langit dari semua tingkat keahlian di seluruh dunia didorong mengambil bagian dalam aktivitas perayaan keajaiban langit malam. Kemudian, memberikan masukan apapun yang dapat kita lakukan masing-masing untuk memerangi polusi cahaya.
Acara delapan hari itu memiliki tujuan serius, yaitu menunjukkan perlunya melindungi lingkungan alami malam hari kita kepada pembuat kebijakan dan publik. Kemudian, menggambarkan betapa pentingnya langit gelap bagi penyelidikan luar angkasa yang sedang berlangsung.
"Ini mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi polusi cahaya memiliki konsekuensi luas yang berbahaya bagi semua makhluk hidup," tulis Asosiasi Langit Gelap Internasional di situs webnya.
Polusi cahaya, yang didefinisikan sebagai cahaya buatan yang tidak dibutuhkan kini membanjiri langit malam kita. Polisi itu telah meningkat secara signifikan seiring pertumbuhan kemajuan teknologi selama beberapa dekade terakhir, ditambah peningkatan jumlah dan ukuran daerah perkotaan dan industri.
Menurut International Dark Sky Association, polusi cahaya sebenarnya tumbuh dua kali lipat dari populasi manusia. Hal ini mengganggu habitat alami, menurunkan tingkat reproduksi dan migrasi spesies mamalia, burung, serangga, dan reptil, sekaligus meningkatkan risiko pemangsaan. Itu bahkan tanpa mempertimbangkan bagaimana bentuk polusi ini mempengaruhi pemandangan bintang di langit malam.
Menurut asosiasi tersebut, sekitar 83 persen manusia saat ini melihat langit yang tercemar cahaya. Di daerah perkotaan, banyak polusi cahaya berasal dari pencahayaan luar ruangan yang digunakan secara tidak efisien pada malam hari. "Terlalu terang, tidak terarah dengan baik, atau tidak terlindung dengan baik," kata asosiasi tersebut. Dalam banyak kasus, pencahayaan ini sama sekali tidak diperlukan.
Organisasi yang didirikan pada tahun 1988 ini menyatakan, meskipun berkembang pesat, polusi cahaya dapat dilawan. "Gerakan langit gelap bekerja untuk menghadirkan penerangan yang lebih baik bagi komunitas di seluruh dunia sehingga semua kehidupan dapat berkembang," kata dia.
Penggemar Skywatching atau siapa pun yang tertarik untuk melindungi hak asasi manusia di langit malam dapat mengambil tindakan selama Pekan Langit Gelap Internasional 2023 ini. Semua bisa membantu meningkatkan kesadaran akan masalah ini.
International Dark Sky Association merinci beberapa acara yang dapat Anda selenggarakan untuk berkontribusi pada upaya ini. Di antaranya, jalan-jalan malam bersama komunitas, mengadakan pesta memandang bintang, atau mengadakan sesi "Ask Me Anything" di media sosial tentang efek polusi cahaya pada astronomi dan pandangan kita tentang bintang.
Starlink Elon Musk juga polusi cahaya
Selain pencahayaan di perkotaan, polusi cahaya yang paling nyata adalah membanjirnya satelit di angkasa. Apalagi banyaknya industri antariksa komersial yang mengerahkan infrastrukturnya di luar angkasa.
Satelit Starlink SpaceX milik Elon Musk juga menjadi penyumbang terbesar polusi cahaya tersebut. Ribuan satelit komunikasi dan internet itu mengganggu misi luar angkasa karena menjadikan antariksa begitu kotor. NASA pernah menegur Elon Musk soal ini, namun seperti yang kita tahu, SpaceX masih terus mengirim satelit Broadban-nya saban bulan dan tahun. Baca: Starlink Elon Musk Dinilai akan Mengancam Peradaban. Sumber: Space.com
Baca juga:
Malam Lailatul Qadar, Bulan akan Bertemu Saturnus Tengah Malam Ini
Malam Lailatul Qadar, Ada Galaksi Pusaran Air di Langit Malam Ini
Fase Bulan Malam Ini, 5 April 2023: Menuju Bulan Purnama