News

Begini Penampakan Matahari Terbenam di Mars, Penasaran?

Penampakan matahari terbenam di Mars (NASA).
Penampakan matahari terbenam di Mars (NASA).

ANTARIKSA -- KIta pasti sudah terbiasa melihat pemandangan matahari terbenam di Bumi, tapi bagaimanakah pemandangan matahari terbenam di Mars?

Penjelajah Curiosity milik Badan Antariksa Amerika (NASA) menangkap foto matahari terbenam di Mars yang menakjubkan. Saat Matahari tenggelam di cakrawala, cahayanya terbentuk menjadi sinar matahari yang terlihat bergaris di langit.

Secara teknis, sinar ini dikenal sebagai sinar krepuskular. Ini merupakan pertama kalinya fenomena tersebut dicitrakan dengan sangat detail di Mars. Dengan mempelajari cara sinar bersinar melalui awan, para ilmuwan dapat mencari tahu lebih banyak tentang atmosfer dan sistem cuaca Mars.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tidak seperti di Bumi, atmosfer Mars sangat tipis. Kepadatannya hanya 1 persen dari atmosfer Bumi. Kepadatan ini juga masih bisa berubah.

Mars mengalami angin kencang hingga 60 mil per jam. Angin kencang dapat membawa partikel debu halus yang melapisi sebagian besar permukaan planet dan memicunya menjadi badai debu global. Variasi suhu di Mars cukup besar antara siang dan malam.

Lantaran tipisnya atmosfer, hanya ada awan sesekali di langit Mars. Dengan hanya sejumlah kecil uap air yang ada di atmosfer, keberadaan awan bervariasi sepanjang musim.

Awan warna-warni di Mars (NASA)
Awan warna-warni di Mars (NASA)

Awan yang terlihat di Mars tidak seperti awan di Bumi, karena terdiri dari air cair. Di Mars, tekanan rendah berarti awan terbentuk dari es air atau karbon dioksida (es kering).

Gambar baru dari Curiosity menunjukkan awan di ketinggian tinggi. Ini menunjukkan bahwa awan terdiri dari karbon dioksida, bukan es air.

Gambar lain yang ditangkap baru-baru ini oleh Curiosity menunjukkan fenomena awan penting lainnya yang disebut permainan warna. Perbedaan warna yang terlihat di dalam awan dapat mengungkapkan informasi tentang partikel penyusunnya.

“Dengan melihat transisi warna, kami melihat ukuran partikel berubah di awan. Itu memberi tahu kita tentang cara awan berevolusi dan bagaimana ukuran partikelnya berubah seiring waktu,” ungkap Mark Lemmon, ilmuwan atmosfer dari Space Science Institute di Boulder, Colorado, dilansir dari The Verge.

Kedua gambar tersebut digabungkan dari masing-masing 28 gambar individual. Gambar itu diambil oleh instrumen Mastcam Curiosity.

Curiosity telah melakukan survei awan sejak Januari dan akan berlanjut selama beberapa minggu lagi.

Curiosity sebelumnya telah mengabadikan pemandangan menakjubkan lainnya dari fenomena cuaca Mars. Misalnya, matahari terbenam biru yang dicitrakan pada tahun 2015.

Warna yang terlihat juga disebabkan oleh debu di atmosfer. Saat gambar itu diambil, ada badai debu yang membuat debu melayang di atmosfer.

Debu yang tersuspensi ini menyebarkan warna cahaya yang berbeda dengan jumlah yang berbeda, dan menyebarkan cahaya ke arah tertentu. Itu menghasilkan cahaya merah yang lebih banyak disaring, jadi yang tersisa adalah warna biru yang terlihat di langit Mars.

Berita Terkait

Image

Rekor Baru, Pesawat Parker Solar Probe Bakal Menyentuh Matahari Jelang Natal

Image

Rekor Baru, Pesawat Parker Solar Probe Bakal Menyentuh Matahari Jelang Natal

Image

Ilmuwan Kini Temukan Penyebab Korona Matahari Miliki Panas yang Luar Biasa