News

Gawat, Pesawat Antariksa Rusia Bocor di Stasiun Luar Angkasa Internasional

Kapal kargo Progress 82 Rusia, yang membawa 3 ton makanan, bahan bakar, dan perbekalan, merapat ke modul Poisk Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 28 Oktober 2022. Gambar: NASA
Kapal kargo Progress 82 Rusia, yang membawa 3 ton makanan, bahan bakar, dan perbekalan, merapat ke modul Poisk Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 28 Oktober 2022. Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Untuk kedua kalinya dalam dua bulan, sebuah pesawat ruang angkasa Rusia yang berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengalami kebocoran. Pengontrol misi di Moskow telah memperhatikan depressurization dalam pesawat kargo robotik Progress 82. Hal itu diumumkan oleh Badan Antariksa Federal Rusia, Roscosmos pada Sabtu, 11 Februari 2023.

"Depresurisasi (kondisi berkurangnya tekanan udara) terjadi pada sistem pendingin Progress," kata pejabat NASA.

Menurut NASA, alasan hilangnya pendingin di Progress 82 sedang diselidiki. Padahal, palka antara Progress 82 dan stasiun terbuka, suhu serta tekanan di dalam stasiun semuanya normal. "Para kru, yang diberitahu tentang kebocoran loop pendingin, tidak dalam bahaya dan melanjutkan operasi normal stasiun ruang angkasa," kata pejabat tersebut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Progress 82 tiba di ISS pada 28 Oktober 2022 dan dijadwalkan pulang pada 17 Februari. Belum ada penjelasan apakah pesawat pengangkut barang itu masih tetap pada jadwal tersebut atau menunda kepulangan ke bumi untuk melanjutkan penyelidikan kebocoran. Progres dirancang untuk terbakar di atmosfer Bumi saat misi mereka selesai, sehingga para ilmuwan tidak akan dapat memeriksa kendaraan tersebut di darat. Baca: Hubungan Roscosmos dan NASA Semakin Memanas, Perang Kata-Kata

Kebetulan

Secara kebetulan, depresurisasi itu diketahui pada hari yang sama saat pesawat barang Rusia lainnya, Progress 83, tiba di labaratorium yang mengorbit. Progress 83 berlabuh pada Sabtu pagi dan tidak terpengaruh oleh masalah Progress 82.

Kebocoran Progress 82 seperti insiden serupa yang dialami pesawat ruang angkasa MS-22 Soyuz Rusia pada pada 14 Desember 2022. Soyuz itu membawa tiga astronot ke ISS pada September 2022 dan seharusnya pulang ke bumi pada Maret nanti. Namun, kebocoran membuat Soyuz MS-22 kehilangan semua pendinginnya, sebuah peristiwa dramatis yang akhirnya dilacak oleh pengendali misi Rusia sebagai serangan mikrometeoroid.

Soyuz MS-22 saat ini tidak layak untuk membawa astronot, kecuali dalam keadaan darurat di ISS. Karena itu, Roscosmos berencana meluncurkan Soyuz lain akhir bulan ini untuk menggantikannya.

Soyuz pengganti itu, yang dikenal sebagai MS-23, akan diluncurkan tanpa awak. Dia kemudian akan membawa kru MS-22, kosmonot Dmitri Petelin dan Sergey Prokopyev serta astronot NASA Frank Rubio, kembali ke Bumi pada akhir September. Sumber: Space.com

Baca juga:

Tak Tahan dengan AS, Roscosmos Rusia Ancam Tinggalkan NASA di ISS

Roscosmos Rusia: Kami Menghargai NASA, Tapi tidak dengan Amerika

Prototipe Pemukiman Tiup di Bulan Dapat Menampung 32 Astronot

Astronot NASA Bisa Berhibernasi Saat Menuju Planet Mars

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -