News

Bertahan di Malam Bulan yang Beku, Robot SLIM Jepang tak Tahu Cara Menyerah

Ilustrasi pesawat SLIM Jepang di permukaan bulan. Gambar: JAXA

ANTARIKSA -- Pesawat ruang angkasa SLIM, pendarat bulan pertama dari Jepang, berhasil melewati malam bulan yang panjang dan dingin untuk kedua kalinya. Hal itu mengejutkan mengingat SLIM tak pernah dirancang untuk bertahan di malam yang berlangsung selama 14 hari bumi.

Anggota tim misi SLIM mengumumkan berita tersebut melalui X pada Rab, 27 Maret 2024. Postingan itu juga menampilkan foto yang baru diambil oleh kamera navigasi pendarat.

SLIM atau Smart Lander for Investigating Moon diluncurkan pada September 2023 dan mendarat di bulan pada 19 Januari lalu. Ia menjadikan Jepang negara kelima yang melakukan pendaratan berhasil di bulan. Empat negara lainnya adalah Uni Soviet, Amerika Serikat, China, dan India.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Saat mendarat, SLIM yang bertenaga surya mengalami masalah orientasi yang menyebabkan panel pengisi dayanya kurang optimal memanen sinar matahari. Tak lama, pesawat seberat 200 kilogram itu menjadi gelap. Namun, ia aktif kembali pada 28 Januari dan mulai mengumpulkan data.

Baca Juga: Jepang Rilis Foto Pertama Pesawat SLIM yang Mogok di Bulan

Tim misi menempatkan SLIM ke dalam mode hibernasi beberapa hari kemudian menjelang malam bulan selama dua pekan. Selama itu, suhu permukaan di lokasinya turun menjadi sekitar minus 208 derajat Fahrenheit atau minus 130 derajat Celsius.

SLIM kini mengalami kebangkitan kedua, meskipun kondisi ekstrem mulai berdampak buruk pada robot kecil pemberani itu. “Menurut data yang diperoleh, beberapa sensor suhu dan sel baterai mulai tidak berfungsi, namun sebagian besar fungsi yang bertahan pada malam bulan pertama tetap dipertahankan bahkan setelah malam lunar kedua,” kata anggota tim misi di postingan X lainnya pada Rabu malam.

Pendaratan SLIM pada Januari diikuti oleh pesawat komersial dari Amerika Serikat yang disewa NASA, Odysseus. Namun, pesawat milik Intuitive Machines itu mengalami kecelakaan hebat saat turun. Kaki-kakinya patah dan sekarat dalam posisi telentang. 

Dalam keadaan itu, Odysseus aktif selama sepekan, lalu terdiam menjelang malam lunar pertamanya. Ternyata, keheningan itu berlangsung selamanya, Odysseus telah mati. Sumber: Live Science

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -