Diklaim Berhasil Mendarat di Bulan, Pesawat Odysseus AS Diumumkan telah Mati
ANTARIKSA -- Perusahaan swasta Amerika Serikat, Intuitive Machines mengumumkan pesawat ruang angkasa Odysseus miliknya di bulan telah mati total. Dengan begitu, misi pendaratan bulan komersial yang disponsori NASA itu resmi berakhir.
AS secara kontroversial menyebut misi Odysseus berhasil mencetak sejarah perusahaan pertama yang mendarat dengan selamat di bulan. Namun, pesawat itu tidak pernah baik-baik saja setelah mendarat dengan posisi terbalik.
Dramanya dimulai dengan peluncuran Odysseus (Odie) pada 15 Februari 2024 di atas roket SpaceX Falcon 9. Ia membawa 12 muatan dari berbagai pelanggan menuju bulan.
Enam di antaranya adalah eksperimen NASA dari program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) dengan nilai kontrak 118 juta dolar AS. Enam muatan lainnya adalah muatan pribadi milik berbagai pelanggan.
Baca Juga: Saksikan, Pesawat Odysseus Sedang Mendarat ke Permukaan Bulan (Video Live)
Odie setinggi 14,1 kaki (4,3 meter) mencapai orbit bulan pada 21 Februari. Ia mendarat sehari kemudian, 22 Februari, di dekat Malapert A, sebuah kawah sekitar 300 kilometer dari kutub selatan bulan.
Pendaratan itu sangat dramatis. Odie meluncur lebih cepat dari yang seharusnya, karena ada masalah dengan pengukur jarak lasernya. Akibatnya, satu atau lebih dari enam kakinya patah saat mendarat, dan pesawat luar angkasa itu terbalik, sekarat di tanah bulan.
Sayangnya, kejadian itu tidak terekam karena kameranya sengaja dimatikan. Padahal, sejumlah pelanggan telah menitip kamera yang akan merekam saat Odie menyentuh tanah bulan. Tidak digunakannya kamera itu masih menjadi misterius.
Secara mengejutkan, tim misi Odie di markas Intuitive Machines mengatakan pendaratannya berhasil karena Odie melakukan kontak. Odie disebut masih bisa berfungsi dalam keadaan terlentang.
NASA juga mengaku mendapatkan kembali data dari kelima muatannya yang aktif. “Intinya adalah bahwa setiap muatan telah memenuhi beberapa tingkat tujuannya, dan kami sangat gembira mengenai hal itu,” kata ilmuwan proyek CLPS di Johnson Space Center NASA, Sue Lederer dalam konferensi pers pada 28 Februari.
Baca Juga: Kontroversi Pendaratan Odysseus AS di Bulan: Kaki Patah dan Posisi Terbalik, Masih Hidup?
Drama Permukaan Bulan
Perusahaan menyatakan, Odie beroperasi di permukaan bulan selama tujuh hari Bumi, kemudian terdiam setelah matahari terbenam di lokasi pendaratannya. Untuk diketahui, satu siang di bulan berjalan selama 14 hari bumi, begitu juga dengan satu malamnya.
Jadi, Odie jika benar beroperasi, hanya bertahan setengah hari bulan. Yang juga misterius adalah nasib muatan milik para pelanggan yang tidak dibahas.
Intuitive Machines mengaku waktu tujuh hari bumi sudah sesuai dengan rencana misi di permukaan bulan. Mereka juga mengatakan, Odie bisa terbangun ketika matahari kembali menyinari susunan panel suryanya. Namun, setelah siang kembali, mata Odie dinyatakan telah tertutup untuk selamanya.
Intuitive Machines mengatakan, mereka mulai mendengarkan sinyal bangun dari Odie pada 20 Maret 2024. Pada tanggal 23 Maret pukul 10.30 Waktu Standar Tengah, pengendali penerbangan memutuskan bahwa sistem tenaga Odie tidak akan mampu lagi menggapai bumi.
"Hal ini menegaskan bahwa Odie telah memudar secara permanen setelah mengukuhkan warisannya ke dalam sejarah sebagai pendarat bulan komersial pertama di bulan," kata Intuitive Machines dalam sebuah postingan di X pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Program CLPS NASA
AS melalui NASA merancang program CLPS untuk membuat sejarah kehadiran kembali negara tersebut di bulan setelah era Apollo 50 tahun lalu. Mereka mendorong agar swasta di AS memainkan peran penting, setelah empat negara lain berhasil mendarat di bulan: Rusia, Cina, India, dan Jepang.
Penerbangan Odysseus adalah yang kedua dari program CLPS. Yang pertama adalah pesawat Peregrine milik Astrobotic. Peregrine yang kontroversi karena membawa pemakaman itu tak pernah sampai di bulan dan terbakar di atmosfer saat kembali ke bumi.
Masih ada sejumlah pendaratan lain CLPS oleh pesawat ruang angkasa swasta AS di tahun-tahun mendatang. Intuitive Machines masih akan mendaratkan dua pesawat lagi di bulan akhir tahun ini.
Baca Juga: Hari Ini, Pesawat Pembawa Jasad Manusia akan Jatuh ke Bumi dengan Kondisi Terbakar
Astrobotic juga akan menggunakan pendarat yang lebih besar bernama Griffin untuk menempatkan penjelajah VIPER pemburu es milik NASA di dekat kutub selatan bulan. VIPER juga dijadwalkan meluncur akhir tahun ini dengan roket SpaceX Falcon Heavy. Sumber: Space.com/diolah dari berbagai sember