News

Dua Gerhana Selama Ramadhan 2024 Ini tak akan Menyapu Indonesia

Ilustrasi bulan pada 25 Maret yang menggambarkan gerhana bulan penumbra. Gambar: Chris Vaughan/Malam Berbintang

ANTARIKSA -- Selama Ramadhan ini, dunia akan mengalami dua gerhana: Gerhana Bulan Penumbra pada 25 Maret dan Gerhana Matahari Total pada 8 April 2024. Namun, kedua gerhana tersebut tidak akan menyapu wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia di dalamnya.

Dalam kalender astronomi, pada malam tanggal 24-25 Maret 2024, bulan akan mengalami gerhana penumbra. Bulan purnama Worm Moon di bulan Maret akan diam-diam menyelinap ke dalam bayangan terluar Bumi, yang disebut penumbra. 

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Benua Amerika Utara dan Selatan berada pada posisi terbaik untuk melihat gerhana bulan tersebut. Gerhana akan terjadi jauh di langit mereka tepat tengah malam waktu setempat, saat malam tanggal 24 Maret berpindah ke tanggal 25 Maret.

Bulan membutuhkan waktu 4 jam 40 menit untuk meluncur melintasi pinggiran luar (penumbra) bayangan bumi. Ia akan tampak pucat karena tidak pernah mencapai umbra gelap bayangan tersebut. Selanjutnya, gerhana bulan akan terlihat di Asia Selatan.

Baca Juga: Bulan Baru, Gerhana Matahari Total, dan Lebaran Idul Fitri 2024

Meskipun tidak mengalami gerhana, masyarakat Indonesia bisa menikmati malam yang dihiasi purnama Worm Moon. Itu akan terjadi pada Senin malam, 25 Maret besok.

Dua pekan setelah itu atau 8 April 2024, Gerhana Matahari total akan
menyapu dari pantai Pasifik Meksiko, hingga Texas dan melintasi bagian selatan dan timur Amerika Serikat. Kemudian Atlantik Kanada.

Gerhana matahari terjadi ketika New Moon (bulan baru) melintas di depan Matahari  sehingga menutupi sinar matahari yang menyinari kita di Bumi. Ketika bayangan bulan melaju dengan kecepatan lebih dari 2.400 km/jam melintasi Amerika Utara, ia menyebabkan gerhana matahari total. Pemandangan yang dihasilkannya akan unik dan menjadi bagian dari siklus yang terus berlanjut.

Jalur totalitas, yaitu jalur bayangan gelap bulan melintasi muka bumi, akan sempit dengan lebar hanya 115 mil atau 185 kilometer. Jalur totalitas akan melintasi sebagian Meksiko, AS, dan Kanada dalam rute sepanjang 100 menit.

Baca Juga: Gerhana Matahari Total 8 April, 10 Kota Ini Berada di Jalur Totalitas

Hanya dari dalam jalur itulah orang akan mengalami kegelapan di siang hari, suhu yang menurun, dan perilaku hewan seperti di malam hari. Dari jalur totalitas, pengamat juga bisa melihat mahkota matahari yang indah dengan mata telanjang.

Karena itu, kita di Indonesia tidak akan bisa melihatnya. Namun, untuk berjaga, ini adalah jadwal gerhana matahari di Indonesia: Jadwal Lengkap 90 Kali Gerhana Matahari yang akan Terjadi di Indonesia

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -