Astronot di ISS akan Kesulitan Melihat Gerhana Matahari Total 8 April, Kenapa?
ANTARIKSA -- Astronot NASA berencana menyaksikan dan merekam gerhana matahari total dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 8 April 2024. Namun, mereka harus menghadapi berbagai tantangan jika ingin melihat gerhana yang melintasi Amerika Serikat.
Astronot NASA Crew-8, Michael Barratt mengatakan, meskipun kamera sudah siap dan para astronot telah dilatih, hal itu tidak akan menjamin mereka akan berhasil. "Hal ini karena orbit ISS yang tepat tidak dapat dijamin. Misalnya, stasiun tersebut mungkin perlu menghindari puing-puing luar angkasa," kata Barratt kepada Space.com.
Jika ada bahaya seperti puing, ISS harus menyesuaikan lintasannya. Para kru harus mengubah orbit stasiun untuk menghindari tabrakan dengan benda apapun. Namun, dia mengakui persiapan untuk gerhana total semakin matang.
"Semakin dekat kita (ke bulan April), semakin kita bisa mempertajam pendekatan kita. Kita akan tahu seperti apa sudut pandang kita nantinya,” kata dia.
Baca Juga: Bulan Baru, Gerhana Matahari Total, dan Lebaran Idul Fitri 2024
Crew-8 terdiri dari astronot NASA Matthew Dominick (komandan), Barratt (pilot) dan Jeanette Epps (spesialis misi). Kemudian, satu spesialis misi dari badan antariksa Rusia Roscosmos, Alexander Grebenki.
Tiba di ISS pada Februari lalu, Crew-8 akan menghabiskan sekitar setengah tahun di ISS. Karena itu, gerhana matahari total akan terjadi selama masa tinggal mereka.
Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di depan matahari dari sudut pandang kita di Bumi. Sementara gerhana matahari total terjadi ketika posisi bulan menutupi seluruh matahari. Gerhana matahari total akan terjadi di sebagian besar Amerika Serikat serta beberapa wilayah di Kanada dan Meksiko pada 8 April waktu setempat, atau 9 April waktu Indonesia.
Ini bukan pertama kalinya Barratt mengamati gerhana dari ketinggian. Ketika gerhana matahari total terakhir terjadi di AS pada tahun 2017, dia berada di dalam penerbangan charter Alaska Airlines, mengamatinya dari ketinggian 40.000 kaki.
“Bayangan itu begitu saja melaju kencang, meluncur menuju daratan. Sungguh menakjubkan bagi saya,” kenangnya.
Baca Juga: Gerhana Matahari Total 8 April, 10 Kota Ini Berada di Jalur Totalitas
Menurut dia, saat ini para astronot sudah bersiap mengarahkan kamera mereka. Kemajuan teknologi digital sejak gerhana total terakhir di AS tahun 2017 membuat Barratt bersemangat.
“Perbedaan besarnya sekarang adalah kelengkapan kamera (dan) gambarnya, menurut saya, akan jauh lebih tajam dan lebih mumpuni. Kami akan siap di platform kami yang sangat unik untuk membidiknya, yang terbaik yang kami bisa," kata Barratt.
Di pihak Roscosmos, Grebenkin mengatakan, dirinya juga melakukan diskusi dengan dengan pihak Rusia mengenai cara terbaik untuk mendekati gerhana tersebut. Ia mengaku tidak berlatih secara khusus untuk observasi gerhana matahari.
"Saya tahu hal itu akan terjadi, dan saya berencana melakukan yang terbaik untuk mengambil gambar dan juga mengamati peristiwa itu sendiri," kata Grebenkin. Sumber: Space.com