Satelit NASA Memotret Pembangunan IKN di Kalimantan: Jaringan Jalan dan Gedung Terbentuk
ANTARIKSA -- Proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur tidak lepas dari pantauan Amerika Serikat (AS). Gambar dari citra satelit Badan Antariksa Amerika (NASA) menangkap apa yang mereka sebut 'kelahiran kota hutan baru di Kalimantan Indonesia, ketika negara tersebut berupaya memindahkan ibu kotanya yang akan tenggelam.'
Situs Live Science pada Jumat, 1 Maret 2024, melansir dua gambar dari NASA, yaitu citra satelit pada April 2022 dan Februari 2024. Kedua gambar menunjukkan munculnya jaringan jalan baru pada lanskap dan pembangunan gedung di Kalimantan Timur, tempat Indonesia akan mendirikan Ibu Kota baru, IKN.
Gambar tersebut dibagikan Observatorium Bumi NASA, yang diambil oleh Operational Land Imager 2 (OLI-2) pada satelit Landsat 9 dan OLI pada Landsat 8. Kedua gambar menjadi bagian dari rangkaian Image of the Day pada 23 Februari.
"Gambar-gambar tersebut menyoroti kemajuan yang dicapai Presiden Joko Widodo yang telah menyampaikan rencana ambisiusnya untuk memindahkan Ibu Kota Indonesia serta dampak lingkungan dari pembangunan di Kalimantan," tulis Live Science.
Baca Juga: Pulau Baru di Jepang Terus Membesar, Satelit Merekam Proses Pembentukannya
Menurut situs itu, faktor pendorong di balik pemindahan itu adalah Ibu Kota Jakarta di Pulau Jawa, tenggelam di bawah permukaan laut. Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam jurnal Natural Hazards menemukan Jakarta mengalami penurunan permukaan tanah dengan kecepatan antara 1 hingga 15 sentimeter per tahun. Beberapa daerah tenggelam sedalam 28 cm per tahun. Bahkan, 95 persen wilayah Jakarta Utara sudah tenggelam pada 2050.
"Penurunan permukaan air tanah yang terus-menerus dan kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim menempatkan masa depan Jakarta dalam bahaya," tulis Live Science.
Menurut penelitian tersebut, tenggelamnya Jakarta disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan. Jakarta bergantung pada air tanah dari akuifer bawah tanah, dan ketika permukaan air tanah turun, hal ini menyebabkan tanah di atasnya tenggelam.
Menurut NASA, Jakarta juga mengalami kepadatan yang berlebihan, kemacetan lalu lintas, polusi udara yang berbahaya, dan kekurangan air minum. Sementara, Jokowi merencanakan ibu kota baru akan dibangun menggunakan metode konstruksi ramah lingkungan yang ketat.
Baca Juga: Kontroversi Pemakaman di Bulan, Ilmuwan Minta AS Belajar dari Indonesia
Dampak Lingkungan di Kalimantan
Kalimantan adalah pulau non-kontinental terbesar ketiga di dunia dan populasinya jauh lebih sedikit dibandingkan Jawa. Pulau ini terbagi antara Indonesia, Malaysia dan Brunei. Namun Kalimantan bagian Indonesia mencakup sebagian besar daratan sehingga banyak ruang untuk membangun kota metropolitan dari awal. Namun, di sana juga adalah hutan alami.
Kalimantan adalah pusat keanekaragaman hayati yang merupakan rumah bagi ekosistem yang kaya dan banyak spesies unik. Mereka bisa terancam oleh pembangunan baru, bahkan jika IKN menjadi kota yang berkelanjutan.
"Membangun sebuah kota menghasilkan emisi dan memerlukan infrastruktur pendukung yang melampaui batas-batas kota," tulis Live Science.
Mongabay, situs berita nirlaba untuk ilmu pengetahuan lingkungan dan konservasi, melaporkan pembangunan IKN telah menyebabkan penggundulan habitat bakau dan kawasan hutan dengan nilai konservasi tinggi. Ada juga konflik dengan masyarakat adat dan potensi perpindahan manusia. Sumber: Live Science