Bangkai Satelit ERS-2 ESA Akhirnya Terbakar di Atas Samudra Pasifik
ANTARIKSA -- Satelit iklim ERS-2 milik Badan Antariksa Eropa (ESA) telah terbakar atmosfer di atas Samudera Pasifik dalam proses jatuh bebas tanpa terkendali setelah 13 tahun terbengkalai. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan akibat puing-puing sisa pembakaran yang berjatuhan.
Sampah antariksa itu sebesar bus sekolah itu memasuki kembali atmosfer bumi tadi malam pukul 12.17 EST atau pukul 00.17 WIB, Kamis, 21 Februari 2024. "Terbakar habis di wilayah terpencil di Samudra Pasifik Utara kira-kira di tengah-tengah antara Alaska dan Hawaii," tulis ESA dalam pembaruannya.
ESA mengeklaim tidak ada kerusakan yang dilaporkan akibat jatuhnya logam seberat 2.290 kilogram yang terbakar.
Tidak ada penjelasan juga terkait puing-puing yang tersisa dari pembakaran oleh atmosfer.
Satelit mati tersebut mempelajari iklim Bumi sejak diluncurkan tahun 1995 dan pensiun pada 2011. ESA pada 15 Februari lalu mengeklaim setiap satelit yang jatuh kembali ke bumi kebanyakan aman. "Risiko yang terkait dengan masuknya kembali satelit sangat rendah,” tulis pejabat ESA.
Baca Juga: Bangkai Satelit Raksasa ESA akan Jatuh tanpa Kendali Rabu Ini, Berikut Jamnya
Alasannya, sebagian besar permukaan bumi tertutup air atau tidak berpenghuni. Kemungkinan puing-puing luar angkasa mengenai wilayah berpenduduk sangat kecil. "10 juta kali lebih kecil dibandingkan risiko tahunan tersambar petir," kata ESA. Sumber: Live Science