News

Pesawat Juno NASA Kembali Melintasi Io, Bulan Jupiter yang Menawan

Hasil proses gambar yang diambil oleh JunoCam pada 3 Februari 2024, selama penerbangan jarak dekat kedua wahana tersebut ke bulan Jupiter, Io. Gambar: NASA/SwRI/MSSS

ANTARIKSA -- Pesawat ruang angkasa Juno telah mengungkap beberapa hal menarik tentang Jupiter sejak mulai menjelajahi sistemnya pada 4 Juli 2016. Ini bukan hanya misi robotik pertama yang mempelajari Jupiter dari dekat sambil mengorbitnya. Pesawat ruang angkasa Galileo telah mempelajari planet raksasa gas dan bulannya dari tahun 1995 hingga 2003.

Juno juga merupakan robot penjelajah pertama yang melihat ke bawah awan tebal Jupiter untuk menyelidiki medan magnet, komposisi, dan struktur planet tersebut. Data yang dihasilkan membantu para ilmuwan menjawab pertanyaan bagaimana Jupiter terbentuk dan asal usul Tata Surya kita.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sejak tahun 2021, wahana ini telah berada dalam fase misi yang diperpanjang, di mana ia telah terbang melintasi beberapa bulan terbesar Jupiter, termasuk Ganymede, Europa, dan Io. Saat melewati satelit-satelit itu, Juno telah menangkap beberapa gambar luar biasa dengan instrumen pencitraan utamanya, JunoCam.

Pada Sabtu, 3 Februari 2024, Juno kembali terbang melintasi Io dan mengambil foto bulan vulkanik dan permukaan bopeng yang lebih menawan. Ini adalah bagian kedua dari penerbangan lintas kembar yang dirancang memberikan wawasan baru mengenai sifat vulkanik Io dan struktur interior satelit.

Baca Juga: Pesawat Juno NASA Mengirim Gambar Baru Bulan Io di Jupiter, Benda Paling Berapi di Tata Surya

Penerbangan lintas sebelumnya terjadi pada 30 Desember 2023, membawa pesawat ruang angkasa berada dalam jarak 1.500 km dari permukaan Io. Kedua penerbangan terdekat di Io, memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat Juno selama pada 15 Oktober 2023, di mana wahana tersebut mencapai jarak minimum 12.000 km dari permukaan bulan.

Belum ada pesawat ruang angkasa yang melewati Io sedekat itu sejak misi Galileo mengorbit bulan vulkanik lebih dari 20 tahun yang lalu. Seperti biasa, gambar mentah yang diambil selama terbang lintas tersedia di situs web Southwest Research Institute (SwRI), tempat orang dapat mengunggah, memproses, dan mewarnai gambar tersebut.

Gambar Io diambil oleh JunoCam pada 30 Desember 2023, dan diproses oleh ilmuwan warga Emma Walimaki. Gambar: NASA/JPL-Caltech/SwRI/MSSS/Emma Walimaki © CC BY

Salah satu gambar yang diproses oleh ilmuwan warga Emma Walimaki di atas, menunjukkan sisi gelap bulan diterangi oleh sinar matahari yang dipantulkan oleh Jupiter alias Jupitershine. Gambar lain yang diberikan Juno antara lain citra inframerah yang menunjukkan banyaknya gunung berapi aktif di permukaan bulan, dan bahkan letusan yang terlihat di sisi gelap bulan itu.

Sejumlah gambar itu adalah bagian dari penyelidikan para ilmuwan menentukan apakah gunung berapi aktif di Io ditenagai oleh lautan magma global di bawah permukaannya. Berdasarkan model geologi saat ini, para ilmuwan meyakini lautan magma itu dihasilkan dari pelenturan pasang surut di bagian dalam Io akibat interaksi dengan gravitasi Jupiter yang kuat.

Baca Juga: Mengerikan, Letusan Gunung di Bulan Jupiter Memunculkan Aurora Raksasa

Hal ini mirip dengan apa yang diduga dialami bulan Europa dan satelit es lainnya di Jupiter. Di mana pelenturan pasang surut menyebabkan aktivitas hidrotermal di batas inti-mantel yang mempertahankan lautan air cair di bagian dalam.

Hingga artikel ini diterbitkan, misi Juno telah beroperasi selama 12 tahun, 5 bulan, dan 27 hari. Sesuai dengan perpanjangan misinya, wahana ini akan terus mengorbit Jupiter dari kutub ke kutub hingga September 2025.

Selama sayap panel surya Juno masih menyediakan tenaga, misi tersebut akan terus mempelajari sistem tersebut dan menjawab pertanyaan mendasar tentang bagaimana Jupiter dan satelit-satelitnya terbentuk. Sumber: Space.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -