News

WASP-69b, Planet Raksasa Misterius yang Berekor Panjang Mirip Komet

Eksoplanet yang memiliki ekor seperti komet.


ANTARIKSA -- Pada awal bulan ini, para peneliti di University of California, Los Angeles (UCLA) mengumumkan temuan eksoplanet raksasa panas, WASP 69b yang memiliki ekor. Panjang ekor gas-nya yang jauh lebih panjang dari perkiraan sebelumnya. Ekor mirip komet ini memiliki panjang mencapai 560.000 km.

Panjang ekor ini merupakan tujuh kali lebih panjang dari lebar planet itu sendiri. Menurut para ilmuwan, ekor tersebut adalah hasil dari bintang induknya yang membakar atmosfer planet WASP-69b.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Para ilmuwan menyatakan konfirmasi adanya eksoplanet dengan ekor ini akan membantu mereka memahami lebih baik bagaimana planet berevolusi.

Temuan ini dipublikasikan dalam sebuah makalah baru di The Astrophysical Journal pada tanggal 9 Januari 2024.

WASP-69b: Planet Jupiter Panas
WASP-69b adalah planet raksasa gas seukuran Jupiter. WASP-69b berjarak 160 tahun cahaya dari Bumi.

Berbeda dengan Jupiter, planet WASP-69b adalah dunia yang sangat panas. Bahkan, astronoom menyebutnya sebagai Jupiter panas.

Planet ini mengorbit begitu dekat dengan bintangnya sehingga atmosfernya sangat panas dan tidak ramah. Sebagai informasi, planet Merkurius di tata Surya mengorbit matahari setiap 88 hari. Namun, WASP-69b menyelesaikan satu orbit dalam waktu kurang dari empat hari.

Planet ini berada cukup dekat dengan bintangnya sehingga radiasi dari bintang tersebut secara perlahan melucuti atmosfer planet ini.

Eksoplanet Raksasa dengan Ekor Komet
Para peneliti menemukan bahwa ketika atmosfer eksoplanet ini melarikan diri ke ruang angkasa, angin surya dari bintang (mirip dengan angin surya matahari)mengubahnya menjadi ekor mirip komet. Para peneliti menggunakan teleskop 10 meter dan spektrografnya yang disebut NIRSPEC di Observatorium W. M. Keck di Hawaii untuk penelitian baru ini.

Para ilmuwan sebelumnya telah mencurigai bahwa planet ini memiliki ekor sekitar 170.000 km panjangnya. Namun, temuan baru menunjukkan bahwa ekor tersebut lebih dari tiga kali lipat lebih besar, sekitar 560.000 km.

Untuk observasi sebelumnya, para astronom telah menggunakan teleskop 3,5 meter di Observatorium Calar Alto di Spanyol dan teleskop 5 meter di Observatorium Palomar di Kabupaten San Diego. Penulis utama Dakotah Tyler di UCLA mengatakan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa planet ini kehilangan sebagian atmosfernya dan kemungkinan memiliki ekor yang halus.

"Namun, sekarang kami secara pasti mendeteksi ekor ini dan menunjukkan bahwa panjangnya setidaknya tujuh kali lebih panjang dari planet itu sendiri," ucap dia, dilansir dari Earth Sky.

Atmosfer yang hilang dari planet
Temuan ini akan membantu para astronom mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana angin bintang mempengaruhi planet di sistem planet lain. Co-author Erik Petigura di UCLA mengatakan pengikisan atmosfer memainkan peran kunci dalam menjelaskan jenis planet yang berekor.

Sebelumnya, ilmuwan menduga bahwa periode kehilangan atmosfer sudah berakhir lama. "Sistem WASP-69b adalah sebuah berlian karena kita memiliki kesempatan langka untuk mempelajari kehilangan massa atmosfer dalam waktu nyata dan memahami fisika kritis yang membentuk ribuan planet lain."

Ekor dari Hidrogen dan Helium
Ekor planet ini sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Angin bintang mendorong dan membentuk gas-gas tersebut menjadi penampilan ekor.

Petigura mengatakan ekor seperti komet ini terbentuk saat atmosfer yang melarikan diri dari planet bertabrakan dengan angin bintang, yang menyebabkan gas-gas tersebut terbawa kembali.

"Mengamati ekor yang sangat panjang seperti ini memungkinkan kita untuk mempelajari interaksi tersebut dengan sangat detail."

Meskipun planet ini kehilangan sebagian atmosfernya, para peneliti mengatakan bahwa planet ini tidak akan kehilangan semuanya. Menurut ilmuwan, dengan sekitar 90 kali massa Bumi, WASP-69b memiliki cadangan material yang sangat besar sehingga kehilangan jumlah massa yang begitu besar ini tidak akan terlalu mempengaruhinya selama masa hidupnya. Planet ini tidak dalam bahaya kehilangan seluruh atmosfernya selama masa hidup bintang.

Eksoplanet Lain yang Memiliki Ekor
Pada tahun 2015, para astronom melaporkan temuan eksoplanet berukuran Neptunus, Gliese 436b, juga memiliki ekor mirip komet. Ekor planet ini terdiri dari hidrogen.

Planet Gliese 436b berjarak 33 tahun cahaya dari Bumi, dan ekornya sekitar 50 kali lebih panjang dari lebar bintang tuannya!

Dan tahukah Anda? Di tata surya kita sendiri ternyata Merkurius memiliki ekor natrium yang panjang. Cahaya matahari dan mikrometeorit melempar atom-atom natrium dari permukaan Merkurius. Ekor tersebut tipis, tetapi juga panjang, sekitar 100 kali diameter Bumi.

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist