Baru Mendarat di Bulan, Pesawat SLIM Jepang Hadapi Masalah Kelistrikan
ANTARIKSA -- Jepang telah berada di bulan, setidaknya selama beberapa jam. Pesawat ruang angkasa robotik SLIM milik negara tersebut mendarat di permukaan bulan sekitar pukul 22.20 WIB, pada Jumat, 19 Januari 2024.
Meski pendaratan itu mencatatkan nama Jepang sebagai negara kelima yang mendarat dengan lembut di bulan, tetapi itu tidaklah sempurna. Pesawat Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) menghadapi masalah setelah bersentuhan langsung dengan debu permukaan bulan.
“Pertama dan terpenting, pendaratan berhasil,” kata Presiden Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA), Yamakawa Hiroshi dalam konferensi pers pasca pendaratan. Misi ke depannya, kata dia, Jepang harus bisa mengakses permukaan bulan.
“Saya percaya ada jalan yang terbuka untuk itu sekarang,” kata Hiroshi. Negara lain yang termasuk dalam kelompok pendaratan di bulan adalah Uni Soviet, Amerika Serikat, Cina, dan India.
Baca Juga: Pesawat Jepang Terlihat telah Menapak Debu Bulan, tapi Nasibnya Belum Jelas
India berhasil mendaratkan robotnya pada Agustus 2023 dan bertahan selama 14 hari. SLIM sepertinya tidak seberuntung itu. "Panel surya wahananya tidak menghasilkan listrik seperti yang direncanakan di permukaan bulan," kata pejabat JAXA dalam konferensi tersebut.
Jika masalah panel Surya itu tidak segera diperbaiki, SLIM tidak akan bisa bersuara lagi selamanya. Baterainya hanya mampu mendukung operasi di bulan dalam beberapa jam jika tak diisi dengan panel tersebut.
Pendaratan SLIM di tepi Kawah Shioli Bulan pada Jumat malam tampak berjalan lancar. Ia menapaki debu bulan dengan lembut. Namun setelah itu, JAXA sempat kehilangan SLIM sehingga tak bisa langsung memastikan statusnya.
Sekitar satu jam kemudian, JAXA memberikan konfirmasi terkait masalah panel Surya tersebut. "Tidak jelas mengapa panel surya tidak berfungsi," kata pejabat JAXA.
Baca Juga: Pesawat SLIM Jepang Tiba di Orbit Bulan dan Bersiap Mendarat
Namun, kecil kemungkinan perangkat tersebut rusak selama pendaratan. Sebab, perangkat keras SLIM lainnya tampak baik-baik saja dan berfungsi. JAXA menduga ada kemungkinan SLIM tidak berorientasi ke arah matahari seperti yang diharapkan.
Misi SLIM Terancam
SLIM memiliki sejumlah misi setelah pendaratannya. Ia akan mempelajari sekelilingnya, di selatan ekuator bulan dengan spektrometer yang dibawanya. Data instrumen tersebut akan mengungkap komposisi area tersebut, yang pada gilirannya akan menjelaskan pembentukan dan evolusi bulan.
SLIM juga akan mengerahkan dua robot penjelajah kecil; LEV-1 dan LEV-2. LEV adalah kependekan dari Lunar Excursion Vehicle. LEV-1 dirancang untuk melompat melintasi permukaan bulan, dan LEV-2 yang berbentuk bola akan terpisah menjadi dua bagian dan merangkak di sekitar lokasi pendaratan.
Kedua robot kecil itu akan mengumpulkan data mereka sendiri dan mengambil foto, termasuk gambar SLIM di permukaan bulan. Semua misi itu terancam gagal jika panel Surya SLIM tidak segera berfungsi. Sumber: Space.com