Astrobotic Konfirmasi Pesawat Pembawa Jasad Manusia telah Hancur di Pasifik Selatan
ANTARIKSA -- Astrobotic akhirnya mengkonfirmasi pesawat luar angkasa miliknya, Peregrine telah hancur dan jatuh di Pasifik Selatan setelah terbakar hebat di atmosfer bumi pada Jumat, 19 Januari 2024. Pesawat yang harusnya mendarat di permukaan bulan itu dipaksa putar arah karena terjadi kerusakan pada tangki bahan bakarnya.
Tim misi di Bumi mengarahkan Peregrine agar terbakar di atmosfer bumi dan jatuh tepat di selatan Samudra Pasifik mulai pukul 4.00 WIB. Tempat itu dianggap aman untuk pembuangan limbah antariksa karena jauh dari permukiman.
Namun, sesaat sebelum memasuki atmosfer pada pukul 3.50 WIB, Peregrine hilang dari monitor misi. Saat itu, Astrobotic tidak bisa memastikan nasib Peregrine selanjutnya dan menunggu konfirmasi independen dari entitas pemerintah AS.
Konfirmasi itu kemudian muncul pada Jumat sore. "Sore ini, Astrobotic menerima konfirmasi independen mengenai masuknya kembali Peregrine (ke bumi) dengan aman dan terkendali di Pasifik Selatan," tulis Astrobotic dalam siaran pers terakhir misi Peregrine.
Baca Juga: Sesaat Sebelum Terbakar Atmosfer Bumi, Pesawat Pembawa Jasad Manusia Menghilang
Astrobotic mengatakan, misi Peregrine telah selesai dan pihaknya kini akan fokus pada misi selanjutnya ke Bulan, yaitu Griffin Mission One. Peregrine memang misi pertama yang dikontrak oleh program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) NASA.
Tujuan NASA adalah mempercepat perkembangan sains bulan dengan bermitra dengan sejumlah perusahaan swasta, salah satunya Astrobotic. Griffin akan menjadi program kedua CLPS dengan Astrobotic.
"Semua pengalaman yang diperoleh dengan susah payah selama 10 hari terakhir di luar angkasa serta tahun-tahun sebelumnya dalam merancang, membangun, dan menguji Peregrine akan secara langsung berguna untuk misi Griffin," kata Astrobotic.
Peregrine telah menjadi kontroversial baru sektor luar angkasa. Dari 20 jenis muatannya, ia membawa kapsul peringatan milik dua perusahaan pemakaman luar angkasa, Celestis dan Elysium Space. Isi kapsul tersebut adalah sisa-sisa jasad manusia. Sementara, muatan utamanya adalah lima instrumen sains NASA.
Baca Juga: Hari Ini, Pesawat Pembawa Jasad Manusia akan Jatuh ke Bumi dengan Kondisi Terbakar
Nasib muatan Peregrine
Wakil presiden pengembangan bisnis Astrobotic, Dan Hendrickson mengatakan, pelanggan mereka telah mengetahui semua tantangan dan risiko misi bulan. Bagaimanapun, menempatkan pesawat ruang angkasa di bulan sangatlah sulit.
“Ketika mereka datang ke meja perundingan, mereka secara implisit memahami hal itu, namun kami tidak mengambil risiko apa pun," kata dia.
Astrobotic, kata dia, telah menguraikan dan menjelaskan semua tantangan dan risiko tersebut sebagaimana adanya. "Dan yang patut disyukuri, mereka masih mendaftar (sebagai pelanggan)," kata Hendrickson. Sumber: Astrobotic/Space.com