Sesaat Sebelum Terbakar Atmosfer Bumi, Pesawat Pembawa Jasad Manusia Menghilang
ANTARIKSA -- Pesawat pendarat bulan milik Astrobotic AS tiba-tiba menghilang dari monitor pengendali misi sesaat sebelum jatuh ke atmosfer Bumi pada Jumat dini hari tadi. Pesawat yang rusak dalam perjalanannya menuju bulan itu diarahkan kembali ke bumi dan akan terbakar saat melalui atmosfer. Sementara sisa-sisanya (kalau ada) ditargetkan jatuh di Pasifik Selatan.
Astrobotic mengatakan, mereka kehilangan kontak dengan Peregrine sekitar pukul 15.50 EST pada Kamis, 18 Januari 2024 atau pukul 3.50 WIB pada Jumat. Meskipun menghilang, Astrobotic mengeklaim Peregrine telah hancur dan proses kejatuhannya terkendali dengan baik dan aman.
"Hal itu menunjukan kendaraan telah menyelesaikan proses masuk kembali secara terkendali di perairan terbuka di Pasifik Selatan pada pukul 16.04 EST. Kami menunggu konfirmasi independen dari entitas pemerintah,” tulis Astrobotic pada Jumat dini hari.
Informasi selanjutnya akan muncul pada Jumat sore ini ketika Astrobotic mengadakan telekonferensi resmi tentang misi Peregrine dan nasibnya.
Baca Juga: Hari Ini, Pesawat Pembawa Jasad Manusia akan Jatuh ke Bumi dengan Kondisi Terbakar
Peregrine diluncurkan pada 8 Januari, pada penerbangan debut roket Vulcan Centaur baru milik United Launch Alliance (ULA). Vulcan Centaur melakukan tugasnya dengan baik, tetapi Peregrine mengalami anomali serius tak lama setelah diluncurkan dari bagian atas roket.
Masalah tersebut adalah kebocoran bahan bakar, yang menurut Astrobotic disebabkan oleh katup yang macet, dan pada gilirannya memicu pecahnya tangki oksidator. Kebocoran tersebut menghilangkan peluang Peregrine mencapai bulan.
Sempat mengambang bebas di ruang hampa antariksa, Peregrine diarahkan kembali ke bumi dan menemui ajalnya.
Padahal, Amerika Serikat berharap misi tersebut akan membuat sejarah kebanggaan bangsanya. Hingga saat ini, belum ada pesawat ruang angkasa swasta yang berhasil mendarat di permukaan bulan.
Peregrine telah menjadi kontroversial baru sektor luar angkasa. Dari 20 jenis muatannya, ia membawa kapsul peringatan milik dua perusahaan pemakaman luar angkasa, Celestis dan Elysium Space. Isi kapsul tersebut adalah sisa-sisa jasad manusia.
Baca Juga: Abaikan Protes Bangsa Navajo, Perusahaan Pemakaman di Bulan: Kami tak Mau Didikte Agama
Lima dari muatan Peregrine adalah instrumen sains NASA, yang akan memetakan kondisi bulan. Bagaimana pun, Peregrine telah diingatkan agar tidak mengotori bulan dengan 'sampah' dari Bumi. Sumber: Space.com