Elon Musk Klaim Starship Meledak karena tak Membawa Muatan
ANTARIKSA -- Pesawat antariksa raksasa, Starship SpaceX diklaim berkinerja baik pada uji terbang keduanya dari situs Starbase SpaceX, Texas Selatan pada 18 November 2023. Namun kenyataannya, roket dan pesawat luar angkasa monumental tersebut meledak hebat sesaat setelah memisahkan diri di langit tinggi.
Pendiri dan CEO SpaceX, Elon Musk mengatakan, kendaraan tersebut berkinerja cukup baik hingga ledakkan itu. Starship kemungkinan besar akan terus berada di jalur sukses tersebut jika penerbangan operasionalnya normal.
“Jadi, Penerbangan 2 sebenarnya hampir mencapai orbit,” kata Musk yang diposting SpaceX di X pada 12 Januari 2024.
Musk menjelaskan, ledakan itu disebabkan oleh pelepasan oksigen cair yang dibiarkan mengalir karena Starship tidak mengangkut satelit apa pun hari itu. “Kami biasanya tidak akan memiliki oksigen cair jika memiliki muatannya. Jadi ironisnya, jika ia mempunyai muatan, ia akan mencapai orbit,” kata Musk.
Baca Juga: Video Lengkap Ledakan Starship SpaceX, Roket dan Pesawat Antariksa Terbesar Dunia
SpaceX sedang mengembangkan Starship untuk membantu astronot menetap di Mars dan mencapai prestasi eksplorasi berani lainnya. Kendaraan tersebut terdiri dari booster tahap pertama, roket Super Heavy dan pesawat ruang angkasa Starship.
Jika sudah terpasang, kedua elemen itu bisa setinggi sekitar 122 meter. Super Heavy dan Starship dirancang bisa digunakan kembali secara penuh dan cepat. Roket dan banyak pesawat antariksa biasanya hanya sekali pakai.
SpaceX telah meluncurkan dua penerbangan uji Starship hingga saat ini, keduanya dari Starbase. Yang pertama, lepas landas pada 20 April 2023, berakhir sekitar empat menit setelah penerbangan dengan ledakan terkendali karena gagal melakukan pemisahan.
Penerbangan pada 18 November berjalan jauh lebih lancar sehingga memberi optimisme untuk misi selanjutnya. “Saya pikir kita memiliki peluang yang sangat bagus untuk mencapai orbit dengan Penerbangan 3, dan kemudian irama yang cepat untuk mencapai penggunaan kembali secara penuh dan cepat,” kata Musk.
Baca Juga: Baru Meledak, Elon Musk Perintahkan Megaroket Starship Kembali Terbang Bulan Depan
SpaceX berencana meluncurkan Penerbangan ke-3 pada bulan depan, asalkan Administrasi Penerbangan Federal AS (FFA) mengeluarkan lisensi tepat waktu. FAA saat ini sedang mengawasi penyelidikan atas apa yang terjadi pada Penerbangan 2.
Musk berharap perkembangan Starship akan segera menghasilkan kemampuan operasional. SpaceX, kata dia, bertujuan memulai peluncuran satelit internet Starlink generasi berikutnya di atas Starship pada akhir tahun ini.
NASA juga ingin melihat Starship segera beroperasi. Badan tersebut memilih Starship sebagai pesawat pendaratan pertama astronot untuk program eksplorasi bulan Artemis. Misi Artemis 3 saat ini ditargetkan diluncurkan pada September 2026.
Starship sudah menjadi roket terbesar dan terkuat yang pernah dibuat. Tingginya sekitar 122 meter dan menghasilkan daya dorong 16,7 juta ton saat lepas landas, hampir dua kali lipat daya dorong megaroket NASA, yang merupakan bagian inti program Artemis.
"Namun Starship saat ini hanyalah sebuah prototipe. Versi operasional finalnya akan lebih besar," kata Musk.
Baca Juga: Starship SpaceX Meledak Saat Meluncur ke Luar Angkasa
Musk mengatakan, SpaceX sedang mengerjakan semacam Starship Versi 2 yang akan lebih andal, berkinerja bagus, dan daya tahan lebih kuat. “Kami memiliki desain kapal Versi 3 yang bisa meregang, bahkan lebih tinggi lagi, mungkin, 140 meter sebelum selesai, mungkin 150 meter pada akhirnya, panjangnya," kata dia. Sumber: Space.com