Warning, Peregrine yang Membawa Jasad Manusia akan Menabrak Bumi
ANTARIKSA -- Pesawat antariksa Peregrine gagal mencapai bulan karena mengalami kebocoran bahan bakar tak lama setelah diluncurkan pekan lalu. Dalam update terkini perusahaan swasta Astrobotic, pesawat yang juga membawa sisa jasad dan DNA manusia itu kini berada di jalur tabrakan dengan Bumi.
Peregrine diluncurkan menuju bulan pada 8 Januari di atas roket Vulcan Centaur milik United Launch Alliance (ULA). Namun, ia mengalami kebocoran fatal pada bahan bakar tak lama setelah terpisah dari roket.
Hilangnya bahan bakar tersebut menggagalkan upaya NASA dan AS untuk menjadikan Peregrine pesawat swasta pertama yang mendarat dengan selamat di bulan. Meskipun Astrobotic telah berjuang menjaga agar pendarat tetap hidup selama mungkin, namun semua tergantung pada lintasannya.
“Penilaian terbaru kami sekarang menunjukkan bahwa pesawat ruang angkasa tersebut berada dalam jalur menuju Bumi, di mana kemungkinan besar ia akan terbakar di atmosfer Bumi,” tulis Astrobotic dalam pembaruan di X (Twitter) pada Sabtu atau Ahad waktu Indonesia.
Baca Juga: Pesawat Pembawa Jasad Manusia ke Bulan Mogok di Luar Angkasa, Bangsa Navajo Tersenyum
Astrobotic tidak mencantumkan tanggal perkiraan kapan Peregrine akan menghantam atmosfer bumi, meskipun para insinyur perusahaan masih berusaha menyelamatkan pesawat ruang angkasa tersebut. "Tim saat ini sedang menilai opsi dan kami akan memperbaruinya sesegera mungkin," tulis Astrobotic.
Pada hari Ahad, Peregrine berada sekitar 389.000 kilometer dari Bumi. Lokasi itu tepat di luar orbit bulan, yang mengelilingi Bumi pada jarak sekitar 384.400 km.
Peregrine adalah pendarat bulan swasta AS pertama yang diluncurkan dan yang pertama membawa eksperimen NASA dan muatan komersial ke bulan. Ia juga menjadi misi pertama yang terbang di bawah program Layanan Muatan Bulan Komersial NASA.
Pesawat itu membawa lima instrumen eksperimen NASA dan 15 muatan lainnya untuk berbagai pelanggan. Di antaranya, sisa-sisa manusia untuk penguburan di bulan yang dibawa perusahaan Celestis dan Elysium Space.
Baca Juga: Abaikan Protes Bangsa Navajo, Perusahaan Pemakaman di Bulan: Kami tak Mau Didikte Agama
Muatan dari dua perusahaan pemakaman luar angkasa tersebut sempat membuat misi itu kontroversi. Sepekan sebelum peluncuran, Bangsa Navajo AS mendesak NASA dan pemerintahnya membatalkan misi tersebut. Namun, permintaan mereka diabaikan.
Astrobotic sempat menyatakan, kebocoran bahan bakar Peregrine telah melambat, sehingga para insinyur bisa memperpanjang masa pakai pesawat. Namun, pendaratan di bulan masih tidak mungkin dilakukan.
Pejabat astrobotik dan NASA diperkirakan akan mengadakan konferensi pers pada Kamis, 18 Januari 2025 untuk membahas status misi tersebut. Sumber: Space.com