News

Bertujuan ke Bulan, Pesawat Pembawa Jasad Manusia Malah Tersesat Menuju Matahari

Ilustrasi pesawat pendarat bulan Peregrine milik Astrobotic saat meninggalkan Bumi. Gambar Astrobotic via YouTube

ANTARIKSA -- Entah apa yang dipikirkan Bangsa Navajo di Amerika Serikat (AS) mengetahui pesawat antariksa yang ingin menodai kepercayaan adat mereka kini tersesat total dalam perjalanannya ke bulan. Alih-alih ke bulan, pesawat Peregrine milik perusahaan swasta Astrobotic tiba-tiba kehilangan kendali dan mengarah langsung ke matahari yang membara.

Tidak, Peregrine yang kontroversial karena membawa sisa-sisa jenazah manusia tidak akan dibakar oleh sang Surya. Menurut Astrobotic, pesawat itu hanya memiliki sisa bahan bakar sekitar 40 jam per Senin malam atau Selasa siang waktu Indonesia. Artinya, ia akan mogok dan melayang menjadi sampah antariksa di wilayah sekitar Bumi-Bulan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Peregrine diluncurkan dengan roket Vulcan Centaur pada Senin pagi. Namun, beberapa jam kemudian, Astrobotic melaporkan pesawat itu mengalami anomali dalam perjalanannya. Dari gambar yang diambilnya sendiri, pendarat bulan itu mengalami kebocoran pada sistem propulsi.

“Kebocoran propelan yang sedang berlangsung menyebabkan pendorong Attitude Control System (ACS) beroperasi jauh melampaui siklus hidup pesawat agar tidak jatuh tak terkendali,” tulis Astrobotic dalam sebuah posting di X (Twitter). 

Baca Juga: Pesawat Pembawa Jasad Manusia ke Bulan Mogok di Luar Angkasa, Bangsa Navajo Tersenyum

Ya, pengumuman itu menunjukkan bulan kini berada di luar jangkauan Peregrine. Jika pendorongnya bisa terus beroperasi, ia diyakini bisa stabil mengarah ke matahari sebelum bahan bakarnya hanis.

“Saat ini, tujuan kami adalah membuat Peregrine sedekat mungkin dengan jarak bulan sebelum ia kehilangan kemampuan mempertahankan posisinya yang mengarah ke matahari dan kemudian kehilangan kekuatannya.”

Kondisi Peregrine tersebut akan membuat sejumlah besar eksperimen ilmiah dan muatan komersial hilang bersamanya. Di dalam pendarat bulan terdapat 20 muatan untuk pelanggan, termasuk lima muatan sains milik NASA di bawah program Commercial Lunar Payload Services (CLPS).

Baca Juga: Meksiko Titip 5 Robot Mungil di Pesawat Peregrine, Bakal Ditebarkan di Bulan

Badan antariksa Meksiko juga memiliki lima robot mungil otonom di dalam Peregrine. Artinya, mimpi Meksiko menginjakan kaki di bulan tinggal mimpi.

Peregrine juga membawa sepotong Gunung Everest, tugu peringatan kontroversial berupa sisa-sisa manusia dan DNA, perpustakaan mini, dan pesan-pesan dari orang-orang di seluruh dunia.

Hanya sepekan sebelum peluncuran, suku terbesar di AS, Navajo mendesak NASA dan pemerintah AS membatalkan misi tersebut. Mereka tidak terima dengan upaya perusahaan pemakaman yang membawa sisa jenazah ke bulan.

Upaya perusahaan pemakaman itu dianggap akan menodai kesucian bulan yang sakral bagi suku tersebut. Namun, keberatan Navajo dianggap sebelah mata, bahkan ditolak mentah-mentah oleh perusahaan pemakaman.

Baca Juga: Abaikan Protes Bangsa Navajo, Perusahaan Pemakaman di Bulan: Kami tak Mau Didikte Agama

Bagi AS, Peregrine digadang sebagai misi bersejarah negara itu karena menjadi perusahaan swasta pertama yang mendarat dengan aman di bulan.
Peregrine kemudian ditetapkan menjadi misi pertama di bawah program CLPS NASA yang mendukung swasta di luar angkasa.

Misi CLPS berikutnya dijadwalkan pada bulan Februari, ketika Intuitive Machines yang berbasis di Houston meluncurkan pendarat bulan Nova-C di atas roket SpaceX Falcon 9. Sumber: Space.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -