News

Ilmuwan Rilis Temuan Terbaru tentang Warna Planet Uranus, Beda dari yang Dikenal Selama Ini

Ilmuwan Harvard merilis foto Uranus dan Neptunus yang telah diolah menggunakan data baru. Hasilnya tampak Uranus dan Neptunus sangat mirip.

ANTARIKSA -- Di buku-buku astronomi, planet Uranus dan Neptunus di Tata Surya digambarkan memiliki warna biru dan hijau pucat. Namun, sekarang, studi baru yang diterbitkan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, telah mengungkapkan bahwa kedua raksasa es ini sebenarnya memiliki warna yang sangat mirip, yaitu biru kehijauan.

Studi dilakukan oleh tim dari Universitas Oxford. Studi ini mengikuti penelitian sebelumnya pada tahun 2022. Saat itu penelitian menganalisis spektrum dari cahaya yang dipantulkan dari Uranus dan Neptunus dari beberapa sumber, termasuk spektrograf gambar teleskop luar angkasa di Teleskop Luar Angkasa Hubble.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Penelitian terbaru dari ilmuwan Oxford ini mengakhiri keyakinan populer bahwa Neptunus memiliki nuansa biru yang dalam. Temuan baru mengindikasikan bahwa Uranus dan Neptunus memiliki warna yang serupa. Neptunus hanya sedikit lebih biru dibanding Uranus.

"Uranus masih terlihat polos dan agak membosankan, tetapi Neptunus juga terlihat agak pudar saat Anda melakukan rekonstruksi warna sejati penuh," kata Profesor Patrick Irwin, penulis utama studi dari University of Oxford.

Menurut dia, warna Uranus dan Neptunus sebenarnya sangat mirip. Neptunus hanya sedikit lebih biru dibanding Uranus. Perbedaan warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam opasitas lapisan kabut dan es metana.

Neptunus memiliki lapisan kabut yang lebih tipis. Ini memungkinkan lebih banyak sinar matahari mencapai lebih dalam di atmosfer tersebut. Sinar matahari dapat diserap oleh gas metana, yang menyerap cahaya merah membuat planet ini terlihat sedikit lebih biru.

Penelitian ini juga mengungkap misteri mengapa Uranus tampak berubah warna dengan musimnya. Observasi sebelumnya telah mengungkapkan bahwa planet Uranus tampak lebih hijau selama musim panas dan musim dinginnya ketika wilayah kutubnya menghadap Bumi dan matahari.

Menggunakan model komputer, tim menyarankan bahwa perubahan warna ini tidak hanya disebabkan oleh tingkat metana yang lebih rendah di wilayah kutub Uranus. Perubahan ini juga disebabkan karena ada kabut partikel metana yang membeku di atas kutub yang menghadap matahari, menyebarkan cahaya dan meningkatkan refleksi panjang gelombang hijau dan merah.

Namun, Irwin mengatakan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Di antara misteri yang belum terjawab di antaranya mengapa tingkat metana lebih rendah di kutub Uranus, dan mengapa kabut semacam itu akan terbentuk di atas kutub yang lebih hangat.

“Masih banyak hal tentang planet ini yang belum kita mengerti,” katanya.

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist