News

Astronot NASA Berlatih Menggunakan Lift Starship untuk Turun ke Permukaan Bulan

Astronot NASA Nicole Mann dan Doug Wheels Wheelock melakukan pelatihan tiruan sistem elevator sistem pendaratan manusia (HLS) SpaceX dengan bantuan seorang teknisi. Gambar: SpaceX

ANTARIKSA -- NASA terus meningkatkan upaya untuk program Artemis yang bertujuan mendaratkan manusia di permukaan bulan pada 2025. Baru-baru ini, dua astronot NASA melakukan pelatihan dengan replika sistem pendaratan manusia (HLS) Starship SpaceX, meskipun dalam skala yang jauh lebih kecil. 

Mengingat tinggi pesawat luar angkasa Starship mencapai 50 meter, dan tempat kru terletak di dekat bagian atas Starship, HLS memerlukan lift dengan keranjang yang mengangkut kru dan perbekalan turun ke permukaan bulan. Pelatihan akan membiasakan para astronot dengan semua aspek sistem tersebut, termasuk kontrol dan kait elevator dan gerbang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Yang paling penting adalah bagaimana para astronot melakukan tugas-tugas itu dalam pakaian astronot yang besar. Karena itu, kedua astronot mengenakan pakaian lengkap misi Artemis selama pelatihan.

Dua astronot yang mengikuti pelatihan adalah Nicole Mann dan Doug 'Wheels' Wheelock. Mann adalah seorang Kolonel di Korps Marinir AS yang terpilih sebagai astronot di Grup 21 NASA tahun 2013. Pengalaman penerbangan luar angkasanya mencakup 157 hari dalam Ekspedisi 68 di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Baca Juga: Mengapa Artemis 2 NASA Hanya Terbang Mengelilingi Bulan?

Sementara Wheelock adalah seorang Kolonel di Angkatan Darat AS yang terpilih sebagai astronot NASA tahun 1998. Pengalaman penerbangan luar angkasanya mencakup 178 hari sebagai dari Ekspedisi 24/25 di ISS.

Sebagaimana disebutkan, Starship memiliki tinggi 50 meter dengan diameter 9 meter. Ia mampu mendaratkan beban 100 ton di permukaan bulan, sesuatu yang sangat kontras dengan modul bulan selama program Apollo. Modul Apollo hanya setinggi 5,5 meter dengan diameter 4,3 meter.

Dalam misi Apollo, NASA menggunakan mode misi pertemuan orbit bulan (LOR) untuk mendaratkan astronot. Alasannya, metode itu akan secara signifikan mengurangi beban yang diperlukan dalam pendekatan pendaratan di sana. 

LOR tidak hanya berhasil mendaratkan enam misi Apollo di Bulan, tetapi juga bertanggung jawab menyelamatkan awak Apollo 13, ketika salah satu tangki oksigen mereka pecah. Saat itu, para astronot menggunakan modul bulan sebagai sekoci, terbang mengelilingi Bulan, dan kembali ke Bumi.

Hingga saat ini, perusahaan penyedia Starship, SpaceX telah melakukan dua uji penerbangan, yaitu Starship 24 pada April 2023 dan Starship 25 pada November 2023. Kedua uji tersebut berakhir dengan kegagalan dan ledakan dahsyat.

Baca Juga: Video Lengkap Ledakan Starship SpaceX, Roket dan Pesawat Antariksa Terbesar Dunia

Meskipun meledak habis, Starship 25 secara resmi melewati Jalur Karman, yang merupakan batas lama luar angkasa. Uji terbang ketiga Starship dijadwalkan dilakukan pada Januari 2024 ini. Kemarin, SpaceX melakukan uji pembakaran mesin roket Super Heavy yang besar.

Sementara, misi Artemis II yang akan membawa astronot sedang bersiap untuk terbang 10 hari mengorbit Bulan pada November 2024. Kemudian, dilanjutkan dengan Artemis III yang mendaratkan astronot di dekat kutub selatan bulan sekitar tahun 2025.

Bagaimana Starship HLS akan membantu astronot Artemis di permukaan bulan? Hanya waktu yang akan menjawabnya, dan itulah alasan manusia belajar sains! Sumber: Universe Today

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -