Ulasan

Mengapa Artemis 2 NASA Hanya Terbang Mengelilingi Bulan?

Cuplikan diam dari trailer NASA bertujuan membangun kegembiraan dalam pengumuman kru Artemis 2 pada 3 April 2023. Gambar: NASA
Cuplikan diam dari trailer NASA bertujuan membangun kegembiraan dalam pengumuman kru Artemis 2 pada 3 April 2023. Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Artemis 2 akan menjadi yang pertama kali bagi Badan Antariksa Amerika (NASA) mengirim manusia ke bulan dalam lebih dari 50 tahun. Banyak yang telah berubah sejak era Apollo, kedatangan pertama astronot di muka satelit alami Bumi.

Artemis 2, yang akan diluncurkan NASA pada November 2024, akan mengirim empat astronot dalam penerbangan uji coba. Mereka akan mengelilingi bulan sekali putaran dan kembali ke Bumi. Padahal, NASA sebelumnya telah menempatkan banyak astronot di bulan selama program Apollo. Jadi, mengapa Artemis 2 tidak mengorbit bulan atau mendarat di permukaan bulan?

Jawabannya adalah NASA sedang menguji berbagai teknologi, sistem, dan prosedur baru selama Artemis 2. Hal itu persis seperti yang dilakukan dengan Artemis 1, yang terbang tanpa awak ke orbit bulan pada November 2022, lalu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Banyak dari sistem yang belum pernah diuji dalam lingkungan penerbangan luar angkasa yang sebenarnya. Karena itu, NASA perlu mengumpulkan data untuk membuat rencana yang bagus untuk misi bulan ke Mars di masa depan. Misi ke Mars merupakan ujung dari program Artemis NASA. Jadi, agensi itu menganggap terbang keliling bulan sebagai opsi terbaik dan teraman untuk penerbangan berawak pertama

Artemis.

Secara umum, Artemis 2 akan mirip dengan Artemis 1 karena akan menjadi pelayaran uji coba lainnya untuk roket Space Launch System (SLS) dan pesawat ruang angkasa kapsul Orion. Namun kali ini, ada astronot di dalamnya. Penerbangan Artemis 2 akan membantu menguji sistem human-centric Orion seperti dukungan kehidupan, komunikasi, dan kontrol penerbangan.

"Profil misi Artemis 2 yang unik akan dibangun di atas uji terbang Artemis 1 yang tidak berawak dengan menunjukkan berbagai kemampuan SLS dan Orion yang dibutuhkan pada misi luar angkasa," kata Mike Sarafin dari NASA sekaligus manajer misi Artemis.

"Misi ini akan membuktikan sistem pendukung kehidupan kritis Orion siap menopang astronot kita dalam misi berdurasi lebih lama ke depan dan memungkinkan kru mempraktikkan operasi yang penting untuk keberhasilan Artemis 3 (pendaratan di bulan)."

Tingkat radiasi lingkungan luar angkasa di sekitar bulan jauh lebih kuat daripada yang ditemukan di orbit rendah Bumi tempat Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berada. Karena itu, NASA perlu mengumpulkan data tentang kemampuan Orion untuk menjaga astronot tetap aman dan sehat selama menjalankan misi.

Selain memeriksa sistem pendukung kehidupan awak, Artemis 2 akan digunakan untuk menguji seberapa baik Orion dapat bermanuver di luar angkasa di bawah kendali manusia. Setelah Orion mencapai orbit Bumi yang tinggi hampir 24 jam setelah peluncuran, Orion akan terpisah dari Interim Cryogenic Propulsion Stage (ICPS), yang pada dasarnya merupakan tahap kedua SLS.

Info grafis Artemis 2 NASA terbang melayang ke Bulan. Gambar: NASA
Info grafis Artemis 2 NASA terbang melayang ke Bulan. Gambar: NASA

Setelah Orion terpisah dari ICPS, kru akan menggunakan kontrol dan kamera pesawat ruang angkasa agar mengendalikan penguat tahap kedua yang dibuang untuk menguji kualitas penanganan kapsul dan sistem terkait.

Setelah prosedur ini, Orion akan menggunakan European Service Module (ESM) buatan Airbus untuk mengeksekusi apa yang disebut pembakaran translunar injection (TLI), sebuah manuver pendorong yang akan menempatkannya di jalur menuju bulan. Orion dan krunya kemudian akan berayun sekitar 10.300 kilometer di sekitar sisi jauh bulan sebelum memulai perjalanan kembali selama empat hari ke Bumi.

NASA masih menunggu Starship SpaceX dan Gateway....

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -