Detik-detik Megaroket Starship SpaceX Meledak Hebat (Video)
ANTARIKSA -- Megaroket dan pesawat antariksa terbesar milik SpaceX, Starship kembali meledak hebat di langit, tak lama setelah diluncurkan dalam uji terbang keduanya pada Sabtu 18 November waktu Amerika atau Ahad waktu Indonesia. Itu adalah dua ledakan besar karena Booster Super Heavy dan pesawat antariksa Starship sempat melakukan pemisahan.
Menurut SpaceX, ledakan itu terjadi karena pembongkaran cepat yang tidak terjadwal. Starship sendiri meledak sebelum mencapai ketinggian targetnya.
“Apa yang kami yakini saat ini adalah bahwa sistem penghentian penerbangan otomatis pada tahap kedua (booster) tampaknya telah memicu kebakaran, karena kami sedang menuju ke arah yang lebih rendah di Teluk Meksiko,” kata insinyur integrasi utama SpaceX, John Insprucker.
Booster besar Super Heavy dan Starship lepas landas dari fasilitas pengujian dan manufaktur Starbase SpaceX di Boca Chica sekitar pukul 8.00 waktu setempat. Ratusan penonton berkumpul untuk menyaksikan peluncuran tersebut.
Baca Juga: Starship SpaceX Meledak Saat Meluncur ke Luar Angkasa
Mereka bersorak ketika cahaya oranye dari 33 mesin Raptor tahap pertama Starship menyala melalui asap knalpotnya saat roket besar itu mulai mendaki. Dengan tinggi hampir 122 meter, Starship adalah roket terbesar dan terkuat yang pernah dibuat. Ia bahkan bisa dilihat bermil-mil saat berdiri di landasan peluncuran Starbase.
Ini adalah uji terbang kedua untuk Starship dengan perangkat penuh. Itu terdiri dari booster tahap pertama Super Heavy dan pesawat ruang angkasa Starship tingkat atas. Lepas landas pertama pada 20 April lalu bernasib lebih buruk.
Saat itu, Super Heavy dan Starship yang belum terpisah meledak sekitar empat menit setelah penerbangan. Pesawat antariksa itu jatuh sebagai bola api yang membara. Hal itu sempat membawa masalah bagi SpaceX karena gugatan keselamatan dari warga.
Salah satu alasan pembongkaran tak terjadwal pada April adalah kegagalan pemisahan dua tahap Starship. Untuk mencegah terulangnya masalah itu, SpaceX menggunakan strategi baru, yaitu mesin di tingkat atas mulai menyala sebelum Starship dan Super Heavy terpisah sepenuhnya.
Dalam uji terbaru, Pemisahan tahapan Starship terjadi tepat waktu, sekitar 2 menit dan 41 detik setelah lepas landas. Semua berjalan lancar sampai booster Super Heavy tiba-tiba meledak tak lama kemudian.
Sementara Starship terus terbang menanjak. SpaceX berharap pesawat ruang angkasa itu mencapai ketinggian target, sekitar 150 mil atau 250 kilometer. Namun telemetri kendaraan itu hilang sekitar delapan menit setelah lepas landas, dan medak.
CEO dan pendiri SpaceX, Elon Musk tertegun dengan kejadian itu. Ia termasuk yang menunggu dengan sabar update status uji coba dalam webcast langsung.
Sinyal telemetri terakhir dari peluncuran itu menunjukkan ketinggian Starship pada 148 kilometer, jauh di atas batas ruang angkasa 100 km. “Sejujurnya, ini adalah hari yang sangat sukses meskipun kami melakukan pembongkaran cepat yang tidak terjadwal baik pada booster Super Heavy maupun Starship,” kata Tice.
Baca Juga: Ugal-ugalan Elon Musk 1: Kita Harus ke Mars sebelum Aku Mati
Starship adalah kapal antariksa raksasa yang dirancang untuk membawa astronot pulang pergi dari planet ke planet. Starship dan boosternya bisa bertindak seperti pesawat komersial di bumi yang bisa dipakai beruang kali.
NASA telah memilih Starship sebagai pendarat untuk misi Artemis 3. Misi itu akan membawa astronot ke bulan paling cepat pada akhir 2025. Rencana SpaceX untuk Starship tidak hanya sekadar bulan. Elon Musk ingin Starship mengantarnya hingga ke Mars. Sumber: Space.com