Cahaya Hijau Oksigen Terlihat di Atmosfer Mars di Malam Hari, Begini Penjelasan Ilmuwan
ANTARIKSA -- Pesawat antariksa ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) milik Badan Antariksa Eropa (ESA) telah mengambil gambar planet Mars dari berbagai situasi. Dari data TGO, para ilmuwan menemukan fenomena lain di atmosfer Mars pada malam hari.
Dalam spektrum cahaya tampak, atmosfer itu bersinar hijau. Bagi ilmuwan, itu adalah efek yang disebut airglow atau dayglow/nightglow. Hal itu juga terjadi di Bumi. Penelitian terbaru para ilmuwan itu telah dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy pada 9 November 2023.
Meskipun ada kemiripan dengan cahaya utara atau aurora di planet kita, fenomena di Mars berbeda dan penyebabnya pun berbeda. "Nightglow, khususnya, terjadi ketika dua atom oksigen bergabung membentuk molekul oksigen," kata ESA.
Di Mars, hal itu terjadi pada ketinggian sekitar 50 km. Sebagai perbandingan, aurora terjadi ketika partikel bermuatan matahari bertabrakan dengan medan magnet bumi.
Baca Juga: Robot AI Temukan Senyawa yang Bisa Dipakai untuk Pabrik Oksigen di Mars
Para ilmuwan menduga Mars memiliki pancaran udara selama sekitar 40 tahun. Namun pengamatan pertama baru terjadi satu dekade lalu oleh pengorbit Mars Express milik ESA, yang mendeteksi fenomena tersebut dalam spektrum inframerah.
Kemudian, pada tahun 2020, para ilmuwan mengamati fenomena tersebut dalam cahaya tampak menggunakan TGO, tetapi pada sisi siang hari Mars. Akhirnya, fenomena itu dilihat juga pada malam hari Mars melalui TGO terbaru.
“Pengamatan baru ini tidak terduga dan menarik untuk perjalanan masa depan ke Planet Merah,” kata ahli planet ULiege Jean-Claude Gerard, dalam pernyataan ESA.
Gerard mengatakan, intensitas cahaya malam di wilayah kutub Mars begitu bagus sehingga instrumen yang sederhana di orbit Mars bisa memetakan dan memantau aliran atmosfernya. Misi ESA ke depan bisa membawa kamera untuk pencitraan global. Selain itu, emisi tersebut cukup kuat sehingga bisa diamati langsung oleh astronot ketika mengorbit atau dari permukaan Mars.
Mempelajari cahaya malam Mars, yang menjadi tujuan misi TGO, juga akan memberikan wawasan kepada para ilmuwan tentang proses yang terjadi di atmosfer Mars. “Penginderaan jarak jauh terhadap emisi ini merupakan alat yang sangat bagus untuk menyelidiki komposisi dan dinamika atmosfer bagian atas Mars antara 40 dan 80 km,” kata Benoit Hubert, peneliti di Laboratorium Fisika Planet dan Atmosfer (LPAP) Universitas Liege.
Baca Juga: NASA Girang, Tambang Oksigen di Mars Mulai Menghasilkan
Mempelajari atmosfer Mars juga bisa membantu merancang pesawat ruang angkasa yang ditujukan ke Planet Merah. Pemahaman yang lebih baik mengenai kepadatannya membantu perencana misi membangun satelit yang bisa menahan tekanan atmosfer Mars. Bahkan, parasut yang menurunkan muatan ke permukaan Planet Merah harus dirancang dengan baik. Sumber: Space.com
