Komet Devil yang Menuju Bumi Kembali Bertanduk dan Semakin Aktif
ANTARIKSA -- Benda luar angkasa yang disebut devil comet vulkanik kembali meletus akhir pekan lalu dalam perjalanannya menuju Bumi. Letusan itu menyebabkan tanduk khasnya tumbuh kembali.
Ledakan terbaru adalah yang kedua dalam sebulan dan yang ketiga sejak Juli lalu. Hal itu menunjukkan komet aneh itu menjadi lebih aktif secara vulkanik saat melanjutkan perjalanannya menuju jantung tata surya.
Komet dengan nama resmi 12P/Pons-Brooks (12P), adalah komet kriovolkanik atau gunung berapi dingin. Seperti komet lainnya, 12P memiliki inti padat berupa cangkang keras yang berisi es, gas, dan debu. Ia dikelilingi awan kabur atau koma yang terbentuk dari bahan yang bocor dari bagian dalam komet.
Namun tidak seperti komet non-vulkanik, radiasi dari matahari bisa memanaskan bagian dalam 12P, menyebabkan tekanannya meningkat. Seiring waktu, tekanan komet setan menjadi sangat kuat hingga memecahkan cangkang intinya dan menyemburkan isi esnya ke luar angkasa.
Baca Juga: Pertanian Pertama Kali Muncul di Suriah setelah Ledakan Komet Besar
Saat komet tersebut meletus, komanya membentuk tanduk setan yang ikonik. Hal itu terjadi karena inti besar 12P, yang membentang sekitar 17 kilometer, memiliki semacam takik yang tidak biasa. Takik itu menghalangi aliran cryomagma ke luar angkasa dan menyebabkan koma yang meluas tumbuh dengan bentuk yang tidak beraturan.
Selain membesar, letusan itu juga menyebabkan koma komet lebih terang karena memantulkan banyak sinar matahari ke bumi. Sesuatu yang membuatnya semakin terlihat horor.
Pada tanggal 20 Juli, para astronom melihat 12P meledak untuk pertama kalinya dalam 69 tahun. Komanya tumbuh lebih dari 7.000 kali lebar intinya. Kemudian, pada 5 Oktober, komet setan meledak lagi dengan intensitas yang lebih besar.
Dan pekan lalu, tepat pada 31 Oktober, astronom amatir Eliot Herman melihat ledakan lain saat 12P menjadi hampir 100 kali lebih terang dari biasanya. “Pada Halloween, setan kembali meledak dengan ledakan besar yang berlanjut hingga keesokan harinya,” kata Herman kepada Spaceweather.com.
Pengamatan selanjutnya menunjukkan koma komet meluas secara signifikan dan menumbuhkan kembali tanduknya, meskipun tidak sejelas letusan sebelumnya.
Mendekati Bumi
Komet setan 12P memiliki orbit elips. Artinya, ia ditarik mendekati Matahari sebelum dilempar kembali ke tata surya bagian luar. Kemudian, ia akan perlahan-lahan melayang sebelum jatuh kembali ke tata surya bagian dalam. Begitu seterusnya.
Dibutuhkan sekitar 71 tahun bagi 12P untuk menyelesaikan satu perjalanan penuh mengelilingi matahari. Sebagian besar perjalanannya dihabiskan secara diam-diam di bagian luar tata surya. Akibatnya, para astronom hanya bisa melihat dengan jelas saat ia mulai mendekati matahari, seperti yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Rosetta, Pesawat Luar Angkasa Pertama yang Berhasil Membuntuti Komet
12P akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada tanggal 24 April 2024, pada jarak minimum 116,7 juta km. Saat itu, ia lebih dekat ke Matahari daripada Bumi, tetapi lebih jauh dari Venus.
Komet setan akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada 2 Juni 2024. Ia akan melintas pada jarak 231,9 juta km atau 1,5 kali jarak Bumi ke Matahari. Ia dalam perjalanan kembali ke bayang-bayang tata surya bagian luar, dan tetap di sana sampai tahun 2094.
Komet setan kemungkinan akan terlihat dengan mata telanjang pada akhir Mei atau awal Juni 2024 saat terbang melintasi Bumi. Sebab ia akan tampak lebih terang di langit malam saat mendekati Matahari.
Saat 12P semakin dekat dengan matahari, tanduk jahatnya juga akan terlihat. Ia akan menyerap lebih banyak radiasi yang membuat lapisan esnya mendidih dan meletus. Sumber: Live Science