News

Sampel Asteroid Bennu Tiba di Bumi, Ada Nenek Moyang Kehidupan?

Kapsul berisi sampel dari asteroid Bennu mendarat dengan parasut. Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Misi pengambilan sampel asteroid, OSIRIS-Rex milik NASA, telah sampai ke Bumi dari perjalanan tujuh tahun ke sisi lain tata surya. Misi tersebut bertugas menemukan petunjuk tentang asal usul kehidupan di planet kita.

Pesawat luar angkasa bernilai miliaran dolar itu menembakkan kapsulnya dari ketinggian sekitar 102 ribu kilometer di atas Bumi pada Ahad 24 September 2023. Kapsul tersebut kemudian meluncur melintasi atmosfer bumi dengan kecepatan hingga 43.000 km/jam.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Setelah menembus atmosfer, kapsul itu memperlambat kecepatannya dan mengerahkan parasut untuk mendarat di gurun Utah pada pukul 10.53 EDT atau 21.53 WIB. Di dalam kapsul terdapat 2 ons (60 gram) puing-puing batuan luar angkasa Bennu, sebuah asteroid dekat Bumi yang berpotensi berbahaya.

Bennu memiliki peluang 1 : 2.700 untuk menghantam Bumi pada tahun 2182. Itu adalah kemungkinan tertinggi dibandingkan objek luar angkasa lain yang diketahui. Namun apa yang terperangkap di batuan dalam kapsul itu jauh lebih menarik, yaitu kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi yang terbawa serta.

Baca Juga: Nonton Malam Ini, Sampel Murni Asteroid Bennu Sampai di Bumi

“(Pepatah) wortel yang paling utama adalah pencarian sumber kehidupan. Inilah yang membuat kita semua bersemangat, saya pikir, dan ada kemungkinan bahwa proyek ini dapat berkontribusi terhadap hal tersebut," kata gitaris Queen Brian May, yang memiliki gelar doktor di bidang astrofisika dan terlibat dengan misi tersebut kepada Live Science.

Dikategorikan sebagai asteroid tumpukan puing, Bennu adalah kumpulan bongkahan batu dan debu seberat 85,5 juta ton yang hampir tidak dapat disatukan oleh gravitasi lemah. Itu adalah sebuah lubang bola kosmik yang menelan benda apa pun yang mendarat di permukaannya.

Namun OSIRIS-REx pada pendekatan pertamanya pada tahun 2018 menemukan gambaran yang sama sekali aneh di Bennu. Urat batuan karbonat sepanjang 0,9 meter melintasi permukaan yang dipenuhi bahan organik kaya karbon. Ini adalah bukti benda induk Bennu, objek selebar 96 km yang terbentuk pada awal tata surya dan terpecah sekitar 1 miliar tahun lalu, pernah menjadi tempat bagi aliran air hangat dan panas, bahan penyusun kehidupan paling awal.

Menemukan Kehidupan di Luar Angkasa

Kapsul berisi sampel asteroid Bennu dibawa ke ruang pembersihan. Gambar: NASA

Langkah selanjutnya adalah mencari tahu sampel Bennu terbuat dari apa. Berdasarkan gambar, para ilmuwan menduga sampel tersebut mengandung campuran jenis debu dan batuan. "Beberapa di antaranya sangat rapuh sehingga tidak akan pernah mencapai planet kita sebagai meteor," kata para ilmuwan.

Baca Juga: Begini Perjalanan OSIRIS-REx Mengambil Sampel Asteroid Bennu

Analisis terhadap meteorit (sisa meteor) yang ditemukan di Bumi telah mengungkapkan bahwa batuan yang jatuh ke planet kita mengandung lima nukleobase yang penting untuk membangun kehidupan menggunakan DNA dan RNA: adenin (A), guanin (G), timin (T), sitosin (C) dan urasil (U). Namun para ilmuwan tidak yakin apakah molekul-molekul ini berasal dari luar angkasa atau merupakan kontaminan dari atmosfer bumi saat mereka jatuh.

Awal tahun ini, para ilmuwan dari misi Hayabusa2 Jepang ke asteroid Ryugu mengungkapkan, RNA nukleobase urasil terdapat di permukaan batuan luar angkasa tersebut. Ryugu seperti Bennu, adalah asteroid yang dipenuhi tumpukan puing. Jadi, temuan urasil atau basis lain di Bennu mungkin menunjukkan bahwa asal muasal kehidupan itu adalah ciri khas asteroid tersebut.

Bagaimana unsur-unsur penyusun kehidupan terbentuk di Ryugu, atau di awan antarbintang yang kemudian melahirkannya dan seluruh tata surya kita, masih belum dipahami dengan baik. Namun, beberapa ilmuwan berpendapat asam amino dan nukleotida dapat terbentuk ketika es antarbintang terkena sinar kosmik yang intens. Dimulai dengan memecah molekul sederhana yang terperangkap di dalamnya dan menyusunnya kembali menjadi konfigurasi yang lebih kompleks.

Molekul-molekul ini mungkin akhirnya menumpang ke Bumi melalui tumbukan meteorit, dan memicu pergerakan pertama kehidupan di lautan purba kita.

Pemeriksaan sampel Bennu

Misi OSIRIS REx NASA yang mengambil sampel asteroid Bennu. Malam ini sampel Bennu akan mendarat di Bumi. Gambar: NASA Space Flight

Kapsul sampel yang baru mendarat akan diangkut ke ruangan bersih sebelum dikeluarkan dan disimpan di dalam pembersih hidrogen untuk mencegah kontaminasi. Pada 25 September, kapsul tersebut akan diterbangkan ke laboratorium kurasi di Johnson Space Center NASA di Houston.

NASA berencana mengungkapkan sampel tersebut kepada publik pada 11 Oktober nanti, dan mengirimkan beberapa sampel ke laboratorium di seluruh dunia. Jika ada pertanda kehidupan yang mengintai di dalamnya, kemungkinan besar kita akan mengetahuinya dalam beberapa tahun mendatang.

“Jika kita benar-benar memiliki rangkaian asam nukleat, yang merupakan molekul yang cukup rumit, itu akan menjadi hal yang revolusioner, seperti ilmu pengetahuan setingkat Hadiah Nobel,” kata pemimpin misi tersebut, Dante Lauretta. Ia adalah profesor ilmu planet dan kosmokimia di Universitas Arizona.

“Jadi kami mencari lebih banyak bahan penyusun, bagian-bagian yang mungkin bersatu untuk membangun RNA, DNA, dan protein. Kami tidak berharap menemukan biomolekul yang sebenarnya.”

Ini bukanlah akhir dari penerbangan OSIRIS-REx. Setelah melepaskan kapsul sampel, pemburu asteroid itu melewati Bumi menuju target berikutnya, Apophis. Itu adalah asteroid dekat Bumi yang juga berpotensi berbahaya. Apophis diduga mengandung material bawah permukaan yang menarik sehingga akan diambil oleh OSIRIS-REx pada tahun 2029. Sumber: Live Science

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -