Ulasan

Biografi Johannes Kepler, Pendukung Teori Copernicus Hingga Temukan Hukum Pergerakan Planet

Tangkapan layar Google Doodle dari Johannes Kepler

ANTARIKSA -- Astronomer Johannes Kepler pada awal abad ke-17 menetapkan hukum dasar yang mengatur gerakan planet. Karyanya menjadi dasar dari pemahaman ilmuwan modern tentang orbit planet.

Kepler, tanpa pengetahuan tentang gaya gravitasi, berhasil menjelaskan gerakan planet-planet mengelilingi matahari melalui tiga hukum gerakan planetnya. Karyanya menjadi kunci dalam memberikan dukungan bagi teori Nicolaus Copernicus bahwa matahari berada di pusat tata surya, bukan Bumi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berikut ini beberapa fakta menarik tentang Johannes Kepler:

1. Johannes Kepler lahir pada 27 Desember 1571, di Kota Kekaisaran Bebas Weil der Stadt, yang kini berada dekat Stuttgart, Jerman.

2. Ayah Kepler, seorang prajurit, meninggalkannya pada usia muda. Ia dibesarkan sebagai seorang Lutheran oleh ibunya dan kakek neneknya.

3. Kepler menunjukkan bakat dalam matematika dan minatnya pada kosmos dipicu oleh dua peristiwa astronomi yaitu Komet Besar tahun 1577 dan gerhana bulan total tahun 1580. Namun, penyakit cacar membuat tangannya lumpuh dan penglihatannya rusak.

4. Sebagai seorang remaja, Kepler belajar di biara Cistercian di Adelberg. Di sana ia mempelajari bahasa Latin, yang kemudian mempersiapkannya untuk studi akademisnya. Kepler kemudian melanjutkan ke Universitas Tübingen di Jerman, di mana ia belajar filsafat.

5. Di Tübingen, Kepler diperkenalkan pada Copernicanism oleh profesor matematikanya, Michael Maestlin, yang menjelaskan model heliosentris tentang tata surya. Kepler segera menolak teori geosentris dan cenderung pada model heliosentris.

Teori heliosentris menyebutkan Matahari sebagai pusat Tata Surya sementara teori Geosentris menyebut Bumi sebagai pusat Tata Surya.

6. Pada akhir abad ke-16, heliosentrisme masih menjadi teori yang tidak populer. Namun, di Tübingen, Kepler mendalami kedua teori tersebut.
Setelah membaca karya Copernicus, Kepler menolak teori geosentris dan lebih condong pada model heliosentris.

7. Meskipun heliosentrisme masuk akal secara logis, bukti observasional masih kurang pada akhir abad ke-16. Kepler memutuskan untuk menyediakan bukti tersebut.

8. Pada tahun 1594, Kepler mengambil posisi mengajar matematika dan astronomi di Graz, Austria. Di sana, saat bermain dengan bentuk-bentuk geometris, Kepler mengembangkan konsep bahwa orbit planet dapat dijelaskan melalui bentuk-bentuk matematis.

9. Kepler percaya bahwa rasio ukuran lingkaran tersebut sesuai dengan rasio orbit planet-planet, dan ia menginterpretasikan bahwa di antara setiap orbit planet terdapat "benda matematika" Platonic. Pada tahun 1596, gagasannya ini dipublikasikan dalam buku "Mysterium Cosmographicum."

10. Kepler juga mengembangkan ide-ide aneh, seperti dalam bukunya "Harmonices Mundi" tahun 1619, di mana ia mengklaim bahwa gerakan enam planet dapat dijelaskan melalui nada-nada musik dan bahwa orbit mereka menghasilkan harmoni.

11. Pada tahun 1600, Kepler menjadi asisten pengamat untuk astronom astronom Denmark Tycho Brahe dan Christen Sørensen Longomontanus di Istana Benatky dekat Praha. Bersama Longomontanus, Kepler dengan cermat melacak gerakan Mars di langit, memetakan orbitnya.

Dia menyadari bahwa kecepatan gerak planet bergantung pada jaraknya dari matahari. Itu adalah langkah pertama Kepler dalam memberikan bukti observasional bagi model heliosentris.

Teleskop Kepler (NASA).

Bekerja untuk Brahe bukanlah pengalaman yang menyenangkan bagi Kepler, karena perbedaan pandangan dan kondisi kerja yang tidak ideal. Pertama, menurt Kepler, Brahe adalah geosentris dan menolak Copernicanism Kepler.

Kedua, Brahe tidak mengizinkan Kepler mengakses catatan observasinya sendiri tentang langit yang telah dibuatnya selama beberapa dekade. Ketiga, lingkungan di Istana Benatky bising, dengan banyak pesta, alkohol, dan musik, dan sedikit privasi.

Brahe sangat gemar berpesta. Kepler mengeluarkan serangkaian tuntutan, meminta kontrak yang lebih formal dan kondisi kerja yang lebih baik, tetapi ia segera diusir dari istana. Untungnya, Brahe dan Kepler berbaikan.

12. Pada tahun 1601, Brahe meninggal secara misterius setelah periode pesta yang berat. Pada saat itu, kematian Brahe diduga akibat batu ginjal, tetapi pada tahun 1990-an, disarankan bahwa Brahe meninggal akibat keracunan merkuri. Kepler sebagai tersangka dalam kematian Brahe.

Namun, pada tahun 2010, sisa-sisa Brahe diekskavasi, dan laporan toksikologi tidak menemukan bukti keracunan merkuri. Sebaliknya, diduga Tycho meninggal akibat infeksi bakteri, kanker prostat, atau kandung kemih pecah.

13. Setelah Brahe meninggal, Kepler kemudian menggantikannya sebagai Matematikawan Kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, Archduke Ferdinand. Data astronomi rahasia yang ditinggalkan oleh Brahe menjadi penting dalam karya utama Kepler tentang tiga hukum gerakan planet.

14. Pada tahun 1609, Kepler menerbitkan "Astronomia Nova," yang mendetailkan studinya selama 10 tahun tentang gerakan Mars di langit. "Astronomia Nova" berisi dua hukum pertama Kepler. Hukum ketiga Kepler diterbitkan dalam "Harmonices Mundi."

Kemudian, pada tahun 1621, Kepler menerbitkan karyanya yang paling besar, "Epitome Astronomiae," yang menjelaskan semua tiga hukum secara lengkap. Hukum ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Isaac Newton. Hukum Kepler adalah dasar bagi hukum gravitasi Newton.

15. Kepler meninggal pada 15 November 1630, pada usia 58 tahun, akibat demam, mungkin akibat infeksi kandung kemih. Nama Kepler diabadikan untuk sebuah nama teleskop milik Badan Antariksa Amerika (NASA) yaitu teleskop Kepler yang telah menemukan ribuan eksoplanet.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist