20 Fakta tentang Arrokoth, Objek Tata Surya Terjauh yang Pernah Dijelajahi Wahana di Bumi
ANTARIKSA -- Arrokoth adalah objek Tata Surya terjauh yang pernah dijelajahi oleh pesawat luar angkasa yang diluncurkan dari Bumi. Pada 1 Januari 2019, pesawat luar angkasa New Horizons melakukan flyby dari objek tata surya terjauh yang pernah dijelajahi yaitu Arrokoth.
Dilansir dari Space, Arrokoth memiliki nama resmi 2014 MU69. Arrokoth terletak di Sabuk Kuiper.
Setelah melakukan flyby di Pluto pada Juli 2015, wahana antariksa New Horizons milik NASA membuat sejarah untuk kedua kalinya ketika melewati objek terjauh yang pernah dijelajahi yaitu Arrokoth.
Berikut ini adalah fakta-fakta tentang Arrokoth:
1. Arrokoth berjarak sekitar satu miliar mil lebih jauh dari Pluto.
2. Baik Pluto maupun Arrokoth atau 2014 MU69 berada dalam Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper merupakan kumpulan batuan es yang mengelilingi bagian luar tata surya.
Objek-objek ini diyakini sebagai sampel yang belum tercemar dari awal tata surya. Mempelajari objek-objek ini diharapkan bisa memberikan wawasan tentang apa yang terjadi di tata surya dalam tahap awal kehidupannya.
3. Arrokoth sebelumnya diberi nama Ultima Thule (dibaca TOOL-ie), MU69.
4. Arrokoth adalah objek pertama di luar angkasa yang dijelajahi oleh wahana antariksa yang diluncurkan sebelum penemuan objek tersebut.
5. Misi yang belum direncanakan
Sejak tahun 2003, Survei Dekade Planet Akademi Nasional Ilmu Pengetahuan sangat menyarankan adanya kunjungan ke Pluto termasuk flyby objek Sabuk Kuiper (KBO) kecil. Pesawat luar angkasa New Horizons diluncurkan pada tahun 2006 dengan bahan bakar tambahan untuk flyby seperti itu. Sistem daya dan komunikasinya siap bekerja pada jarak di luar orbit Pluto untuk tahun-tahun mendatang.
6. Pada tahun 2011, para ilmuwan misi menggunakan teleskop berbasis darat untuk mulai mencari target kedua misi Neew Horizons. Namun, tidak ada dari penemuan baru tersebut yang berada dalam jangkauan New Horizons.
Pada tahun 2014, Teleskop Luar Angkasa Hubble bergabung dalam pencarian, menemukan lima objek potensial. Salah satunya adalah 2014 MU69, yang diberi label 1110113Y setelah penemuan pada 26 Juni 2014. Pada Agustus 2015, tim New Horizons memilih 2014 MU69 sebagai target potensial berikutnya.
7. Dipilihnya Arrokoth sebagai target penelitian New Horizons adalah karena Arrokoth merupakan jenis KBO kuno. Selain itu, KBO ini memerlukan bahan bakar lebih sedikit untuk mencapainya dibandingkan dengan target kandidat lainnya.
8. Penamaan 2014 MU69
Pada tahun 2017, tim New Horizons meminta saran dari masyarakat untuk julukan bagi KBO ini. Awalnya, objek ini diberi nama "Ultima Thule". Ini adalah istilah yang digunakan pada zaman abad pertengahan yang berarti "di luar dunia yang dikenal." Julukan itu diajukan oleh sekitar 40 orang yang berbeda.
9. Julukan Ultima Thule kemudian memicu kontroversi karena penggunaannya dalam sejarah oleh pendahulu Nazi dan penggunaan modern oleh kelompok ekstremis. Namun, tim New Horizons memutuskan untuk tetap menggunakan julukan tersebut meskipun koneksi yang berpotensi negatif.
10. Pada November 2019, anggota tim misi mengumumkan bahwa nama resmi 2014 MU69 akan berganti nama menjadi Arrokoth.
11. Arrokoth artinya "langit" dalam bahasa Powhatan/Algonquian. Nama 'Arrokoth' mencerminkan inspirasi untuk melihat ke langit.
12. Pada 1 Januari 2019, pukul 12:33 pagi, pesawat luar angkasa New Horizons melakukan flyby historis dari MU69. Para ilmuwan dan insinyur tim berkumpul di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins di Laurel, Maryland, untuk menyambut Tahun Baru dan bersorak saat wahana antariksa melewati KBO.
13. Brian May, ilmuwan misi dan gitaris utama band Queen, merilis single baru untuk memperingati peristiwa tersebut. Namun, Ultima Thule begitu jauh sehingga tidak ada yang tahu pasti apakah misi telah berhasil flyby hingga hampir 10 jam berlalu.
14. Selama flyby, New Horizons melewati Ultima Thule pada jarak sekitar 3.540 km. Jarak ini sekitar 9.300 km lebih dekat dari saat melewati Pluto.
15. Setelah flyby, NASA merilis foto-foto pertama Ultima Thule yang terpecah.
16. Gambar mengungkapkan bahwa objek sepanjang 33 kilometer terdiri dari dua lobe yang kira-kira bulat. Pasangan tersebut terhubung erat di leher, di mana material bersinar lebih terang daripada di bagian lain objek. Gambar itu mirip seperti manusia salju.
17. Tim memutuskan untuk menyebut lob terbesar "Ultima" dan yang terkecil "Thule."
Kedua lobe tampak merah, kemungkinan karena perubahan warna dari radiasi ruang angkasa. Pasangan ini kemungkinan besar mulai sebagai dua objek terpisah yang secara bertahap bergabung, bergerak kurang dari satu mil per jam.
18. Ultima Thule adalah salah satu dari populasi besar objek yang mengisi Sabuk Kuiper.
19. Sebelum New Horizons mencapai target keduanya, detail Ultima Thule sulit dilihat, bahkan melalui lensa Teleskop Luar Angkasa Hubble. Objek kecil ini kurang dari 1 persen ukuran Pluto. Itulah mengapa pandangan dekat New Horizons sangat penting.
20. New Horizons mengambil gambar pertama Ultima Thule pada Agustus 2018, pada percobaan pertama. Saat itu, pesawat masih berjarak 170 juta km jauhnya. Pada saat itu, target tetap menjadi salah satu titik di antara sejumlah bintang.
Bahkan ketika pesawat ruang angkasa mendekati Ultima Thule, objek tersebut tetap sulit dipahami. Dalam beberapa jam sebelum peristiwa flyby bersejarah itu, Ultima Thule masih membingungkan.
Setelah flyby beberapa misteri akhirnya terpecahkan. Ternyata KBO tersebut berputar mirip dengan jarum jam yang menghadap ke wahana antariksa, sebuah misteri yang baru terpecahkan tepat sebelum flyby. Pertemuan dekat mengungkapkan periode rotasi Ultima Thule sekitar 15 jam.