Aroma Aneh di Luar Angkasa, Komet yang Berbau Busuk, Bulan yang Berbau Bensin
ANTARIKSA -- Luar angkasa adalah vakum tanpa udara. Secara teknis, kita tidak bisa mencium apa pun di luar angkasa. Namun, luar angkasa bukanlah vakum yang sepenuhnya.
Luar angkasa penuh dengan berbagai macam molekul. Beberapa di antaranya memiliki aroma kuat ketika kita menciumnya di Bumi. Memahami tentang apa yang mungkin berbau di berbagai bagian luar angkasa adalah cara yang sangat keren untuk memahami kimia kosmik.
Dilansir dari Space, tempat-tempat lain di alam semesta juga memiliki aroma unik. Salah satunya komet.
Ketika pesawat ruang angkasa Rosetta milik European Space Agency (ESA) bertemu dengan komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada tahun 2014, pesawat ini mendeteksi berbagai molekul dalam koma komet dan halo gas yang mengelilingi inti padat komet.
Di antara molekul-molekul ini adalah hidrogen sulfida, yang memberikan bau busuk pada telur yang membusuk. Ada juga amonia, yang mirip dengan bau urine.
Pesawat itu juga mendeteksi sianida hidrogen, yang meskipun terkenal beracun, memiliki bau yang lebih menarik seperti almond. Selain itu ada karbon disulfida yang harum. Ada juga aroma asam dari formaldehida yang diasamkan.
Anda mungkin akan mengernyitkan hidung pada kombinasi aroma ini. Tetapi apakah zat-zat ini menghasilkan bau? Kemungkinan besar baunya tidak menyengat sebab sebagian besar koma komet adalah uap air dan karbon dioksida.
Bau bensin di Titan
Satu tempat di mana ada atmosfer untuk menyimpan aroma adalah Titan, bulan terbesar Saturnus. Namun, atmosfernya di sana membuat kita kesulitan mencium apapun.
Di sana tidak ada oksigen, dan sangat dingin, minus 179,6 derajat Celsius. Siapa pun tidak mungkin untuk melepas helm pakaian luar angkasa dan menghirup aroma itu dalam-dalam jika berada di sana. Namun, jika kita bisa, kita akan menemukan bahwa Titan berbau bensin.
Bensin terbuat dari minyak mentah yang kaya akan hidrokarbon, molekul yang terbentuk dari atom hidrogen dan karbon, seperti metana dan etana. Sebagai informasi, atmosfer Titan mengandung kabut padat hidrokarbon.
Di permukaan bulan itu, hidrokarbon cair membentuk danau dan sungai berminyak. Tetapi metana, yang merupakan hidrokarbon dominan di Titan, tidak berbau apa-apa. Jadi apa yang menciptakan bau bulan ini?
Pesawat ruang angkasa Cassini milik NASA mengidentifikasi senyawa kimia yang tidak diketahui di atmosfer kabur Titan. Dalam percobaan laboratorium NASA di Bumi, para ilmuwan mengidentifikasi zat itu sebagai molekul yang mengandung nitrogen, metana, dan benzena. Senyawa ini termasuk dalam keluarga molekul yang disebut polisiklik nitrogen heterosiklus (PANH).
Benzena dalam PANH itulah yang memberikan bau petroleum pada Titan. Sebab, benzena juga ditemukan secara alami dalam bensin.
Aroma alkohol di awan molekulan antarbintang
Di galaksi Bima Sakti, ada awan molekuler antarbintang raksasa dari gas pembentuk bintang dan debu bernama Sagitarius B2. Sagitarius B2 berjarak 400 tahun cahaya dari pusat Galaksi Bima Sakti.
Sagitarius B2 memiliki berbagai macam kimia aromatik. Sagitarius B2 mengandung banyak alkohol, termasuk alkohol vinyl, metanol, dan etanol, jenis alkohol dalam bir.
Pada tahun 2009, para astronom juga mendeteksi molekul etil format di Sagittarius B2. Etil format adalah senyawa kimia yang memberikan aroma manis pada raspberry dan rum. Jadi, jika digambarkan, pusat galaksi kita berbau seperti tempat pembuatan bir.