10 Keanehan yang Terjadi Saat Gerhana Matahari
ANTARIKSA -- Gerhana matahari adalah fenomena biasa yang terjadi hampir setiap setahun, ketika bulan menghalangi cahaya matahari yang menyinari bumi. Pada tanggal 14 Oktober 2023, gerhana matahari sebagian hingga cincin api terjadi di langit Amerika Serikat.
Umumnya, gerhana matahari dibagi menjadi tiga, yaitu gerhana sebagian (bulan menutup sebagian matahari), cincin (bulan menutup bagian dalam matahari), dan total (bulan menutup semua sinar matahari). Gerhana matahari terdekat akan terjadi pada 8 April 2024, dan itu adalah gerhana matahari total.
Astronom Tyler Nordgren mengatakan, gerhana adalah fenomena alam paling tidak wajar di dunia. Berikut ini adalah 10 kenehan yang terjadi saat gerhana matahari:
Baca Juga: Apa Itu Gerhana Matahari?
1. Manik-manik Baily
Jika melihat gerhana matahari total atau cincin, Anda kemungkinan bisa melihat seberkas cahaya di sekitar tepi bulan yang tampak seperti manik-manik, kalung. Fenomena ini dikenal sebagai manik-manik Baily. Dinamakan berdasarkan nama astronom Francis Baily, yang menjelaskan efeknya pada tahun 1836. Efek tersebut disebabkan oleh interaksi sinar matahari dengan topografi bulan yang tidak rata.
2. Tonjolan Matahari
Tonjolan matahari, juga dikenal sebagai filamen, adalah struktur plasma dan medan magnet raksasa yang muncul dari permukaan matahari. Biasanya, kita tidak bisa melihat tonjolan itu dari Bumi. Namun saat gerhana, mereka bisa terlihat di balik bulan, yang tampak seperti kelopak bunga.
Peringatan: Jangan pernah melihat tonjolan matahari maupun manik-manik Baily dengan mata telanjang. Lihat hanya dengan menggunakan kacamata gerhana.
3. Menurunnya Suhu
Bawalah jaket saat Anda melihat gerhana, karena suhu bisa turun dengan cepat saat bulan menutupi matahari. Besarannya tergantung pada lokasi, waktu dalam setahun, dan jenis gerhana.
Sebagian besar tempat mengalami penurunan suhu sekitar 2,8 hingga 5,6 derajat celsius selama gerhana total. Namun, salah satu surat kabar pada tahun 1834 melaporkan perubahan sebesar 16 derajat celsius. Gerhana cincin biasanya mengalami perubahan suhu yang tidak terlalu ekstrim.
“Rasanya seperti ada awan yang menutupi matahari. Tapi tidak ada awan di atas matahari, yang justru menambah keanehan," kata Nordgren.
Baca Juga: Indonesia akan Hadapi 90 Kali Gerhana Matahari, Begini Penjelasannya
4. Perubahan Angin
Seiring dengan penurunan suhu, wilayah yang mengalami gerhana diperkirakan mengalami perubahan arah angin. Pertama, angin mereda saat bulan semakin dekat menghalangi matahari. Setelah bulan mencapai cakupan puncak, angin mulai bertiup kembali, sering kali bertiup ke arah yang berbeda. Menurut studi pada 2016, efek itu terjadi pada gerhana total, cincin, dan bahkan sebagian.
5. Hewan Kebingungan
Ketika langit tiba-tiba menjadi gelap di tengah hari, hewan bisa menjadi sangat kebingungan. Makhluk krepuskular, seperti jangkrik kemungkinan akan menyanyikan lagu malam mereka. Sapi dan kuda mungkin akan mulai tidur, sementara burung kembali bertengger.
Baca Juga: Mengenal Fusi Nuklir, Sumber Cahaya Matahari
6. Gelombang Radio Acak
Baik gerhana total maupun gerhana cincin akan mengacaukan frekuensi gelombang radio tertentu, dan tidak ada yang tahu pasti alasannya. Para ilmuwan menduga hal ini mungkin ada hubungannya dengan cara matahari berinteraksi dengan ionosfer bumi, yang diketahui berfluktuasi sebagai respons terhadap hal-hal seperti jilatan api matahari dan badai matahari.
Karena itu, saat gerhana cincin pada 14 Oktober kemarin, dan pada 8 April 2024 nanti, ilmuwan dan penggemar radio mengumpulkan lebih banyak data. Mereka akan mempelajari bagaimana gerhana mengacaukan transmisi tersebut.
7. Mikroba Tercampur
Bahkan mikroorganisme pun bisa rentan terhadap getaran aneh gerhana matahari. Ilmuwan melakukan penelitian terhadap bakteri yang tumbuh di cawan petri laboratorium di India pada tahun 2011. Selama gerhana total, mikroba menjadi lebih kecil dan berbentuk berbeda menjelang puncak gerhana. Namun, hasil itu belum dikonfirmasi dengan penelitian lainnya.
8. Banyangan yang Aneh
Saat gerhana terjadi, luangkan waktu sejenak untuk melihat ke permukaan tanah. Bayangan pepohonan dan objek lain yang menyebabkan efek lubang jarum akan berbintik-bintik seperti bulan sabit kecil.
"Selama puncak gerhana cincin, Anda akan melihat lingkaran cahaya kecil di mana-mana,” kata Nordgren. Bayangan gerhana ini juga terjadi saat gerhana sebagian, dan efeknya bisa sangat indah.
9. Muncul Pita Bayangan
Beberapa detik sebelum gerhana mencapai totalitas, garis bergelombang terang dan gelap bisa muncul pada permukaan berwarna solid. “Rasanya seperti berada di dasar kolam renang,” kata Nordgren.
Garis bayangan itu juga masih menjadi misteri ilmiah.
Para astronom belum mengetahui secara pasti apa penyebabnya atau mengapa garis tersebut hanya muncul sesekali. Beberapa ilmuwan berhipotesis bahwa pita-pita tersebut mungkin merupakan manifestasi dari distorsi atmosfer bumi. Namun apa pun itu, semuanya telah didokumentasikan dengan baik. Menurut NASA, catatan tentang kejadian itu berasal dari abad kesembilan.
10. Bintang dan Planet Bermunculan
Selama gerhana matahari total, cahaya matahari sepenuhnya tertutup bulan sehingga bintang dan planet muncul di langit. Namun, hanya yang paling terang yang akan terlihat, dan mereka yang muncul akan bergantung pada posisi Bumi saat itu.
Misalnya, saat gerhana total tahun 2024 nanti, Anda kemungkinan bisa melihat Venus dan Jupiter. Sumber: Live Science