Pesawat Terbesar Dunia Meluncurkan Talon A-1 Berkecepatan Hipersonik Pertama
ANTARIKSA -- Stratolaunch berhasil melakukan penerbangan bertenaga roket pertamanya pada Sabtu, 9 Maret 2024 dengan uji terbang di atas Samudra Pasifik. Perusahaan itu memang berspesifikasi pada meluncuran kendaraan hipersonik dari pesawat terbesar di dunia, mereka menyebutnya Roc.
Hari itu, Roc si raksasa pengangkut meluncurkan prototipe pesawat sekali pakai, Talon A-1 (TA-1) selama uji terbang. Mereka lepas landas dari Pelabuhan Udara dan Luar Angkasa Mojave di Gurun Mojave California. Saat lepas landas, TA-1 yang berbentuk anak panah berada di bawah bagian tengah sayap Roc sepanjang 117 meter.
TA-1 adalah kendaraan canggih yang dirancang sebagai uji coba kecepatan hipersonik, dan diluncurkan melalui udara. Sementara Roc adalah pesawat pengangkut besar berbadan ganda, yang dibuat oleh Scaled Composites untuk Stratolaunch.
Setelah mencapai ketinggian yang cukup di atas 20.000 kaki, TA-1 hipersonik berhidung melengkung dijatuhkan dari sayap tengah Roc. Mesin roket Hadley kemudian menyala dan mendorong TA-1 dengan kecepatan hipersonik.
Baca Juga: NASA akan Meluncurkan Jet Supersonik X-59 Teknologi Baru, Disiarkan Live
"Ini adalah hari yang luar biasa bagi tim Stratolaunch," kata Presiden Stratolaunch, Zachary Krevor dalam sebuah pernyataan dikutip Space.com.
Ia mengakui, belum bisa menyampaikan ketinggian dan kecepatan spesifik yang dicapai TA-1 dalam ujian itu karena terkait perjanjian dengan pelanggan. Namun, ia memastikan selain memenuhi semua tujuan utama penerbangan, T-A1 mencapai kecepatan supersonik tinggi yang mendekati Mach 5.
"Dan kami mengumpulkan sejumlah besar data dengan nilai luar biasa bagi pelanggan kami," kata Krevor. Mesin roket Hadley T-A1, kata dia, juga memenuhi semua harapan dengan mendorong kendaraan tersebut selama 200 detik uji terbang.
Roc saat ini merupakan pesawat terbesar di dunia, dengan berat 500.000 pon, dengan penerbangan perdananya pada April 2019. Daftar tujuan utama Stratolaunch untuk uji penerbangan TA-1 termasuk peluncuran udara yang aman, pengapian mesin, akselerasi Mach 5, pendakian ketinggian yang berkelanjutan, dan pendaratan di air yang terkendali.
Tampaknya, semua tujuan utama itu berhasil. “Tujuan kami dengan penerbangan ini adalah pengurangan risiko pada penerbangan pertama TA-2 yang dapat digunakan kembali dan tetap teguh pada komitmen kami untuk memberikan nilai maksimal kepada pelanggan,” kata Krevor.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Anda Bergerak dengan Kecepatan Cahaya?
Selanjutnya, tim Stratolaunch akan meninjau dan menggunakan data pengujian untuk menuju penerbangan pertama TA-2 pada akhir 2024.
Stratolaunch adalah perusahaan peluncuran udara unik yang dibuat pada 2011 oleh mendiang salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen. Pada saat itu, Allen berharap menggunakan Roc untuk meluncurkan satelit dan pesawat ruang angkasa ke orbit selama penerbangan.
Setelah kematian Allen pada tahun 2018, Cerberus Capital Management mengakuisisi Stratolaunch, merelokasi jaringan operasinya dari Seattle ke Pelabuhan Udara dan Luar Angkasa Mojave, dan mengalihkan fokusnya ke kendaraan hipersonik. Misi mereka mencakup teknologi berkecepatan tinggi melalui desain inovatif, manufaktur, dan pengoperasian kendaraan luar angkasa kelas dunia.
Stratolaunch juga kini meningkatkan rencana untuk memproduksi TA-3, kendaraan yang sepenuhnya bisa digunakan kembali dalam daftar produk Talon-A mereka. Sumber: Space.com