Teknologi

China akan Membuka Stasiun Antariksa Tiangong untuk Komersial, Good By Amerika

Pemandangan dari Tianhe, modul inti stasiun Antariksa Tiangong China menjelang dok Shenzhou-12 pada tahun 2021. Ganbar: CCTV/BACC/tangkapan layar
Pemandangan dari Tianhe, modul inti stasiun Antariksa Tiangong China menjelang dok Shenzhou-12 pada tahun 2021. Ganbar: CCTV/BACC/tangkapan layar

ANTARIKSA — China berencana membuka stasiun luar angkasanya untuk misi dan aktivitas komersial. Hal itu disampaikan Kepala Perancang Program Penerbangan Antariksa Manusia China, Zhou Jianping.

“Ketika stasiun luar angkasa kami selesai dan berjalan, kami akan secara aktif mendorong sektor swasta untuk terlibat di luar angkasa melalui berbagai cara,” kata Zhou kepada China Central Television(CCTV), Kamis, 9 Maret 2022.

“Ada banyak kemungkinan. Kami berharap akan ada pemain ruang komersial yang kompetitif dan hemat biaya untuk berpartisipasi di bidang-bidang, termasuk aplikasi ruang angkasa dan pengembangan sumber daya antariksa. Prospeknya bagus, ”kata Zhou.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Startup peluncuran China tahun lalu mulai mengutip stasiun luar angkasa Tiangong sebagai peluang untuk mendapatkan kontrak. Ini tampaknya muncul sebagai tanggapan atas permintaan Januari 2021 untuk proposal yang dikeluarkan oleh Badan Antariksa Manusia China (CMSA), yang meminta solusi transportasi kargo murah untuk stasiun luar angkasa China.

Pengumuman tersebut merupakan indikasi pertama bahwa proyek stasiun antariksa nasional China akan dibuka untuk melibatkan perusahaan komersial. Langkah ini sepertinya mirip dengan inisiatif kargo komersial Badan Antariksa Amerika (NASA) sebelumnya.

“Keterlibatan komersial di luar angkasa telah ada di pikiran semua orang di dalam dan luar negeri. Ini menunjukkan pentingnya sektor antariksa bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan ekonomi,” kata Zhou.

China berencana menyelesaikan pembangunan Stasiun Antariksa Tiangong tahun ini. Enam peluncuran dijadwalkan untuk menambahkan dua modul sains ke modul inti Tianhe yang sudah mengorbit. Mereka juga akan mengirim dua pesawat ruang angkasa kargo dan dua misi berawak, yaitu Shenzhou 14 dan 15 ke pos terdepan orbit. Saat ini, Stasiun Antariksa Tiangong berisi tiga taikonot dalam misi Shenzhou 13.

Kebutuhan operasi penerbangan luar angkasa manusia China sudah berubah untuk memenuhi ilmu pengetahuan dan tujuan lainnya. CMSA, yang beroperasi di bawah Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), memilih tujuh pilot, tujuh insinyur antariksa, dan empat spesialis muatan dalam putaran pemilihan astronot/taikonot ketiga pada akhir 2020.

Stasiun Tiangong direncanakan beroperasi di orbit rendah Bumi (LEO) setidaknya selama 10 tahun. Astronot dari negara lain juga diharapkan mengunjungi pos terdepan berbentuk T tiga modul tersebut.

NASA dalam beberapa tahun terakhir telah mencari cara untuk mengkomersialkan penggunaan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Badan tersebut juga mengeluarkan dana lebih dari 400 juta dolar AS pada Desember 2021 kepada tiga konsorsium perusahaan untuk membuat stasiun ruang angkasa baru yang komersial. Stasiun itu sebagai bagian dari rencana transisi ISS.

AS dan mitranya baru-baru ini mengumumkan memperpanjang penggunaan ISS hingga 2030. Rencananya, ISS akan di-deorbit dan jatuh pada 2031. Namun serangan Rusia ke Ukraina dan tanggapan Barat terhadapnya membuat pejabat Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, mengancam menghentikan partisipasi mereka dalam proyek ISS. Padahal, ISS saat ini ditenagai oleh energi dari pesawat antariksa Roscosmos, Progress.

Ilustrasi Stasiun Antariksa Tiangong yang sedang mengorbit di LEO.
Ilustrasi Stasiun Antariksa Tiangong yang sedang mengorbit di LEO.

Zhou juga mencatat bahwa China mengundang kerja sama internasional lebih lanjut dalam operasi stasiun antariksa Tiangong. “Saya tahu banyak ilmuwan dan insinyur sedang mencari peluang untuk melakukan eksperimen di laboratorium luar angkasa China. Ini hal yang hebat,” kata Zhou.

“CMSA telah mengatakan berkali-kali bahwa kami aktif dalam mempromosikan keterbukaan untuk laboratorium luar angkasa China, dan terbuka untuk ilmuwan dan insinyur domestik serta internasional.”

CMSA sudah bekerja dengan Kantor PBB untuk Urusan Luar Angkasa (UNOOSA) dalam inisiatif kerja sama untuk mengirim eksperimen internasional ke Tiangong. Jeff Manber, Kepala Eksekutif Nanoracks, mengatakan tahun lalu bahwa perusahaannya telah kehilangan pelanggan yang lari ke China dan stasiun luar angkasanya. Nonoracks yang berbasis di Texas adalah perusahaan penyedia perangkat yang bisa digunakan untuk stasiun antariksa.

“Saya kehilangan pelanggan, pelanggan pertama saya yang hilang pergi ke stasiun luar angkasa China,” kata Manber pada Agustus 2021. "Kami sedang dalam kompetisi sekarang."

Sumber: Space News

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -