Sejarah Hari Ini: Roket V-2 yang Ditumpangi Kera 'Sakti' Meledak
ANTARIKSA -- Pada 16 September 1949, Amerika Serikat (AS) meluncurkan roket V-2 yang memuat seekor monyet bernama Albert III di dalamnya. Albert III adalah monyet ketiga yang coba diluncurkan AS ke luar angkasa, sekaligus ketiga yang terbunuh saat bekerja.
Pada era persaingan antariksa antara Uni Soviet dan AS, hewan memang lazim menjadi objek eksperimen. Mereka dijadikan uji coba, apakah luar angkasa layak untuk dikunjungi manusia. AS yang terus mengejar ketertinggalan dari rivalnya terus melakukan uji coba.
NASA mulai meluncurkan monyet ke luar angkasa pada tahun 1940-an untuk mencoba melihat apa yang mungkin terjadi jika manusia berada di luar angkasa. Pengujian ini dimulai lebih dari satu dekade sebelum manusia pertama diluncurkan ke sana.
Baca Juga: Hewan di Luar Angkasa I, Astronot Pertama di Dunia
Monyet-monyet tersebut diberi anestesi dan dilengkapi dengan sensor serta alat yang memantau kondisi vital mereka. Sementara lima Albert lainnya yang diluncurkan dengan roket V-2 adalah monyet rhesus. Hanya Albert III yang merupakan kera ekor panjang, karena itu tidak berlebihan jika kita menyebutnya si kera 'sakti'.
Albert III terbunuh ketika roketnya meledak 10 detik setelah peluncuran.
Dua Albert sebelumnya juga meninggal, tapi dengan cara berbeda. Albert I mati lemas dan yang II karena parasut yang gagal sebelum mendarat. Baca Juga: Hewan di Luar Angkasa II, Selebriti Antariksa
Baru pada saat pesawat Albert VI terbang pada tahun 1961, seekor monyet uji selamat dari peluncurannya. NASA berhenti menggunakan monyet untuk pengujian pada tahun 1980an. Sumber: Space.com