Ilmuwan Ungkap Bukti Baru: 'Planet Sembilan' Mungkin Menyelinap di Antara Benda Beku yang Ada di Sekitar Neptunus
ANTARIKSA -- Para ilmuwan telah menemukan bukti baru yang menguatkan hipotesis tentang keberadaan planet ke Sembilan. Indikasinya terkait dengan benda-benda beku yang melintasi orbit Neptunus sambil berkeliling melalui jalur-jalur panjang mengelilingi matahari.
Planet Sembilan, sebagaimana disebut oleh para peneliti, pertama kali diajukan pada tahun 2016 oleh Konstantin Batygin dan Michael Brown dari Caltech. Mereka juga yang menemukan planet katai Eris pada tahun 2005.
Menurut penelitian duo ini, bukti awalnya lebih berfokus pada pengelompokan objek-objek trans-Neptunus (TNOs). TNO adalah objek-objek yang mayoritas orbitnya lebih jauh dari matahari dibandingkan dengan Neptunus.
Batygin dan Brown mengamati TNO dengan inklinasi tinggi, yang berarti objek-objek tersebut mengorbit matahari dengan sudut yang curam terhadap bidang ekliptika.
Sebagai gambaran, tata surya kita terbentuk dari cakram di sekitar matahari. Kita akan mengharapkan semua objek yang mengorbit matahari untuk tetap berada relatif dekat dengan bidang cakram tersebut. Namun, ada beberapa pengecualian.
Para peneliti menafsirkan bahwa gravitasi Planet Sembilan mungkin menarik objek-objek tersebut keluar dari bidang cakram tersebut dan mengumpulkannya dalam orbit-orbit yang sangat miring. Orbit-orbit ini berbagi titik terdekat dan terjauh dalam orbit mereka mengelilingi matahari, serta memiliki kemiringan yang serupa menjauh dari bidang ekliptika.
Meskipun demikian, beberapa astronom masih skeptis. Mereka berpendapat bahwa apa yang diamati oleh Batygin dan Brown hanyalah ilusi yang disebabkan oleh bias observasional.
Namun, duo ilmuwan dari Caltech ini membantah klaim tersebut. Mereka bahkan telah menerbitkan makalah yang berfokus pada pengamatan TNO dengan inklinasi rendah yang tidak mengelompok, tetapi masih memiliki keanehan.
TNO beku ini memang aneh. Meskipun mayoritas waktu hidup mereka dihabiskan jauh dari matahari, namun orbit mereka sangat memanjang. Mereka terkadang bahkan melewati Neptunus, yang berjarak hanya 30 kali dari matahari dibandingkan dengan Bumi.
"Dalam penelitian ini, kami melihat objek-objek dengan orbit periode panjang yang juga sangat berinteraksi dengan Neptunus, khususnya yang melintasi orbit Neptunus," ungkap Batygin kepada Space.com.
Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua objek yang melintasi orbit Neptunus termasuk dalam penelitian ini. Pluto adalah contoh bagusnya.
Sebagian besar TNO tidak memiliki orbit sepanjang yang termasuk dalam penelitian ini. Sebaliknya, mereka memiliki lintasan yang cukup dekat dengan Neptunus sehingga dapat dikendalikan oleh gravitasi raksasa es ini.
Dekade ini, Observatorium Vera Rubin di Chili akan dibuka dan memulai survei malam hari dengan teleskop berukuran 8,4 meter. Hal ini akan menguji bukti tentang keberadaan Planet Sembilan sejauh ini, termasuk pengelompokan orbit, penyelarasan bidang orbit, inklinasi orbit yang curam, dan prevalensi Centaurs retrograde.
Jika terbukti bahwa beberapa bukti tersebut hanyalah ilusi karena bias observasional, maka Observatorium Vera Rubin akan mengungkapkannya. Namun, jika sebaliknya, observasi ini dapat memperkuat bukti tentang keberadaan Planet Sembilan dan bahkan menemukan lebih banyak TNO yang memperlihatkan pengaruh potensial yang sama.
"Dengan survei baru ini, kita dapat menguji semua bukti gravitasi ini secara independen, tanpa terpengaruh oleh bias yang sama seperti sebelumnya," kata Batygin.
Mungkin saja Observatorium Vera Rubin bahkan akan berhasil menemukan 'Planet Sembilan' itu sendiri.
"Dengan efisiensinya, mungkin saja Observatorium ini akan berhasil menemukan Planet Sembilan," kata Batygin. "Itu akan sangat menarik."
Hasil-hasil penelitian ini telah diterima untuk diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters, dan saat ini tersedia sebagai pracetak.