Sains

Penelitian Baru Ungkap Alien Bisa Menumpang Meteor untuk Menjajah Kosmos


Ilustrasi kawah tumbukan meteor di Mars. Teori panspermia menyatakan bahwa meteor kemungkinan bisa mengantarkan kehidupan alien antar planet. Gambar: Steven Hobbs/Stocktrek Images melalui Getty Images


ANTARIKSA -- Sebuah teori yang disebut panspermia menyatakan makhluk hidup bisa menyebar ke planet baru dengan menumpang meteor. Kini, sebuah penelitian baru memaparkan bagaimana mencari alien hipotetis yang bisa berpindah-pindah planet tersebut.

Hasil penelitian tim tersebut telah dipublikasikan pada bulan Maret ke database pracetak arXiv. Penelitian itu belum ditinjau oleh rekan sejawat. Penelitian baru itu menyatakan, jika kehidupan mampu menyebar dari satu planet ke planet lain, maka ilmuwan bisa mendeteksinya. Bahkan, jika mereka tidak tahu jenis kehidupan seperti apa itu.

Para astronom memang sedang mencari kehidupan di luar Bumi. Meskipun ada beberapa lokasi yang menjanjikan di tata surya, banyaknya planet di luar tata surya (eksoplanet) semakin memperbesar kemungkinan adanya kehidupan di bintang lain.

Menurut NASA, ada lebih dari 5.000 eksoplanet yang terkonfirmasi hingga saat ini, dan jumlah tersebut terus bertambah. Namun pencarian kehidupan di luar bumi saat ini menghadapi satu hambatan besar, yaitu para astronom tidak tahu persis kehidupan apa yang sedang mereka cari.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca Juga: Ilmuwan Klaim Kehidupan Alien Mungkin Berwarna Ungu, Bukan Hijau Seperti yang Dikira

Saat ini, kita hanya mengetahui satu jenis planet yang pasti mampu menampung kehidupan dan satu jenis kehidupan, yaitu Bumi dan kehidupan berbasis karbon di sini. Namun kehidupan, kata para astronom, bisa mempunyai bentuk yang sangat banyak di seluruh galaksi.

Meskipun ada kemungkinan planet mirip Bumi dengan jenis kehidupan yang persis sama, namun situasinya tidak jelas, dan butuh waktu untuk mengungkapnya. Karena itu, sejumlah astronom baru-baru ini mengusulkan alternatif terhadap pendekatan tersebut, dengan lebih fokus pada apa yang akan dilakukan sebuah kehidupan.

Secara khusus, mereka mengusulkan strategi deteksi berdasarkan konsep panspermia, gagasan bahwa kehidupan dimulai di satu planet dan menyebar ke planet lain dengan menumpang meteorit. Meskipun panspermia berada di luar arus utama penelitian ilmiah, panspermia juga bukan ilmu semu.

Meteorit Mars contohnya, telah ditemukan di Bumi. Para ilmuwan juga sering kali terkejut dengan sifat tahan banting makhluk hidup di Bumi pada lingkungan yang begitu ekstrem.

Baca Juga: Penelitian: Bola Alien di Papua Nugini Berasal dari Tabrakan Kuno

Salah satu ciri utama kehidupan apa pun adalah kemampuannya mengubah keseimbangan alami suatu planet. Di Bumi misalnya, kita mempunyai lebih banyak oksigen di atmosfer, dan jika dilihat dari luar angkasa, daratan Bumi dipenuhi warna hijau. Artinya, begitulah gambaran sebuah planet yang sedang dihuni kehidupan seperti kita.

Sementara, ciri-ciri planet ekstrasurya yang akan diubah oleh jenis kehidupan apa pun di sana tidak diketahui pasti. Namun, jika kehidupan tersebut mampu melakukan panspermia, maka ia akan berusaha mengubah setiap planet yang disinggahinya sesuai dengan janis kehidupan mereka. Jika mereka berhasil, maka planet baru itu akan mirip dengan dunia asal kehidupan tersebut.

Dalam studi baru, para peneliti merancang uji statistik untuk mengukur sifat-sifat sejumlah planet. Hal itu untuk mengidentifikasi sekelompok planet terdekat yang memiliki karakteristik serupa.

Karena sejumlah planet itu masing-masing mengorbit bintang berbeda yang jauh, tidak ada alasan mereka bisa mirip satu sama lain. Karena itu, jika ada gugus planet yang mirip, mereka berpotensi telah diubah oleh jenis kehidupan yang sama.

Penemuan seperti itu memang tidak akan menjadi senjata ampuh untuk mengidentifikasi kehidupan secara langsung. Namun, itu akan menjadi petunjuk pertama bahwa ada sesuatu yang aneh sedang terjadi pada planet-planet mirip tersebut. Bisa jadi, penyebabnya adalah penyebaran kehidupan di antara bintang-bintang.

Para peneliti mengakui, pekerjaan mereka memiliki sejumlah keterbatasan. Pertama, asumsi bahwa panspermia benar-benar terjadi, padahal baru hipotesis yang belum teruji. Kedua, teknik mereka hanya berhasil jika mampu mengumpulkan cukup data tentang sejumlah besar eksoplanet.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Kasus Sinyal Antarbintang yang Diduga dari Alien

Namun keuntungan dari teknik mereka adalah bersifat agnostik. Artinya, teknik itu bisa mengidentifikasi potensi tanda-tanda kehidupan tanpa asumsi yang lebih besar tentang cara kerja kehidupan tersebut. Sumber: Live Science

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -