Riset Baru Sebut Usia Alam Semesta Mungkin Lebih Muda dari yang Diprediksi
ANTARIKSA -- Model standar kosmologi yang menggabungkan teori Big Bang adalah teori utama yang menjelaskan bagaimana alam semesta tercipta. Namun beberapa ilmuwan mungkin mengatakan bahwa kita sekarang mengalami krisis dalam kosmologi.
Sekarang, penelitian terbaru mempertanyakan model standar tersebut. Pada tanggal 22 Januari 2024, Akademi Ilmu Pengetahuan China mengatakan bahwa para peneliti mereka telah mengukur gerakan galaksi satelit di sekitar kelompok galaksi besar.
Temuan para ilmuwan menyarankan bahwa alam semesta mungkin berusia lebih muda daripada yang diprediksi oleh model standar. Studi baru menganalisis gerakan pasangan galaksi satelit di sekitar kelompok galaksi besar.
Hasilnya menunjukkan bahwa alam semesta mungkin lebih muda daripada yang diprediksi oleh model standar kosmologi. Para ilmuwan mempublikasikan penelitian mereka yang telah direview oleh rekan sejawat di jurnal Nature Astronomy pada 22 Januari 2024.
Model standar kosmologi
Model standar kosmologi menyatakan bahwa alam semesta dimulai dengan ledakan, diikuti oleh pembentukan struktur-struktur kecil. Struktur-struktur itu kemudian bergabung menjadi struktur yang lebih besar. Akhirnya, gugusan galaksi besar membentuk struktur mirip jaring laba-laba.
Saat alam semesta menua, struktur-struktur besar menunjukkan aktivitas yang lebih sedikit. Mengamati gerakan galaksi satelit kecil di sekitar kelompok galaksi yang lebih besar memberikan wawasan yang berguna bagi para astronom.
Dengan memodelkan gerakan galaksi-galaksi satelit ini, mereka dapat menyimpulkan bagaimana struktur-struktur tersebut terbentuk dan mendapatkan informasi tentang usia struktur itu. Mereka menemukan bahwa model komputer dan observasi nyata dari alam semesta ternyata tidak cocok.
Pasangan galaksi satelit
Para ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China menggunakan Sloan Digital Sky Survey (SDSS) melacak gerakan pasangan satelit di sekitar kelompok galaksi besar. Mereka melihat pasangan satelit yang berada di sisi yang berlawanan dari kelompok galaksi besar dari garis pandang kita.
Para peneliti menganalisis perbedaan kecepatan satelit dari kelompok galaksi pusat. Yang mereka temukan adalah kelebihan pasangan satelit.
Pemimpin tim Qi Guo dari Akademi Ilmu Pengetahuan China mengatakan kelebihan pasangan satelit yang berkorelasi menunjukkan adanya galaksi satelit yang baru saja diakresi atau jatuh.
Kata kunci di sini adalah baru saja. Simulasi komputer baru juga menunjukkan kelebihan ini.
Namun, observasi kehidupan nyata tidak menunjukkan magnitudo kelebihan yang sama. Ketidaksesuaian antara simulasi dan observasi menunjukkan bahwa kelompok galaksi besar lebih muda dalam alam semesta yang nyata.
Studi ini menunjukkan bahwa model standar kosmologi masih dalam proses pengembangan. Penulis Qing Gu mengatakan lantaran usia kelompok galaksi besar dapat berkaitan erat dengan usia alam semesta, temuan ini akhirnya menyarankan usia alam semesta yang lebih muda dibandingkan dengan teori yang diyakini para ilmuwan.