Teleskop Webb Deteksi Molekul Paling Jauh di Alam Semesta, dari 12 Miliar Tahun Cahaya!
ANTARIKSA -- Teleskop Luar Angkasa James Webb berhasil mendeteksi molekul paling jauh di alam semesta. Molekul ini terletak sejauh 12 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Dilansir dari Study Find, molekul yang ditemukan mirip dengan asap, jelaga, atau kabut di Bumi. Molekul itu diamati dalam cahaya yang telah merambat dari galaksi tersebut ketika kosmos baru berusia kurang dari 1,5 miliar tahun, waktu di mana alam semesta hanya 10 persen dari usianya saat ini.
Ilmuwan menemukan molekul itu dengan teknik pelensaan gravitasi. Teknik pelensaan gravitasi ini seperti zoom yang bisa melihat lebih detail sebuah objek yang sangat jauh dan kecil.
"Dengan menggabungkan kemampuan luar biasa Webb dengan 'kacamata pembesar kosmik' alami, kita dapat melihat lebih banyak detail daripada yang seharusnya kita lihat," kata peneliti utama dan astronom Universitas Texas A&M, Asisten Profesor Justin Spilker.
Data dari teleskop Webb mengungkap keberadaan molekul organik besar yang mirip dengan asap dan jelaga. Di Bumi, asap dan jelaga merupakan hasil emisi hidrokarbon yang menyebabkan kanker yang berkontribusi pada polusi atmosfer di Bumi.
Menariknya, temuan ini menunjukkan bahwa keberadaan molekul asap atau jelaga tersebut tidak selalu menandakan pembentukan bintang di ruang angkasa.
"Berkat gambar berdefinisi tinggi dari Webb, kita menemukan banyak wilayah dengan asap tetapi tanpa pembentukan bintang. Kita juga menemukan wilayah lainnya dengan pembentukan bintang baru tetapi tanpa asap," tambah Prof. Spilker.
Penemuan ini menandai deteksi pertama Webb terhadap molekul kompleks di alam semesta awal. Temuan ini membuka peluang baru bagi para astronom.
Untuk pertama kalinya, ilmuwan berharap untuk bisa memahami apakah benar bahwa 'di mana ada asap, di situ ada api'. Prof Spilker berasumsi bukan tidak mungkin bahwa suatu hari ilmuwan akan bisa menemukan galaksi yang begitu muda sehingga molekul kompleks seperti ini belum punya waktu untuk terbentuk di ruang hampa angkasa.
"Sehingga galaksi tersebut semuanya api dan tidak ada asap. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya pasti adalah dengan melihat lebih banyak galaksi," kata dia.
Teleskop Luar Angkasa James Webb, diluncurkan pada Hari Natal 2021. Teleskop memiliki memiliki cermin primer berdiameter 6,5 meter yang bisa menjadi alat untuk mempelajari setiap fase dalam sejarah Alam Semesta.
Webb merupakan teleskop optik terbesar di luar angkasa. Teleskop itu memungkinkan pengamatan terhadap objek yang sangat jauh dan redup.