Tanda Kehidupan dari Enceladus Saturnus Bisa Diangkut dengan Pesawat Ruang Angkasa
ANTARIKSA -- Ketika pesawat luar angkasa Cassini milik NASA mengarahkan instrumennya ke bulan Saturnus, Enceladus, ia melihat gumpalan es yang menyembur dari permukaannya dengan kecepatan 1.448 kilometer per jam. Geyser itu tampak seperti sulur-sulur lautan bawah permukaan yang luas.
Sejak saat itu, para ilmuwan penasaran apakah cairan itu membawa tanda-tanda kehidupan, yaitu molekul organik. Beberapa waktu lalu, sebuah penelitian dari data Cassini menyatakan Enceladus memiliki semua bahan dasar kehidupan seperti di Bumi.
Namun jika para ilmuwan ingin mempelajari molekul organik tersebut, mereka harus menemukan cara aman untuk mengumpulkannya. Sekarang, ada kabar baik mengenai hal cara tersebut.
Satu percobaan laboratorium telah menunjukkan cairan dari geyser tersebut bisa bertahan dari kontak dengan pesawat ruang angkasa. Para peneliti itu mempublikasikan hasil mereka mereka di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 4 Desember 2023.
Baca Juga: Penelitian: Enceladus Memiliki Semua Bahan Baku Kehidupan
Para peneliti menggunakan peralatan fisik yang dirancang untuk memeriksa tabrakan. Awalnya, mereka menciptakan partikel es dengan mendorong air melalui jarum bertegangan tinggi. Muatan tersebut memecah air menjadi tetesan-tetesan kecil, yang masing-masing mengkristal menjadi butiran es saat memasuki ruang hampa.
Kemudian, para peneliti memotret butiran yang mengeras melalui spektrometer dan mencitrakan setiap butiran serta mencatat waktu tumbukan. Mereka menemukan, asam amino di dalam butiran es bisa bertahan dengan kecepatan hingga 15.128 kilometer per jam. Itu lebih dari cukup untuk bertahan hidup ketika berhadapan dengan pesawat luar angkasa.
Untuk menentukan apakah es di
Enceladus mengandung tanda kehidupan, para ilmuwan ingin mendapatkan butiran es utuh yang tidak rusak. Dengan begitu, mereka bisa mengetahui dengan jelas senyawa yang ada di dalamnya.
“Pekerjaan kami menunjukkan hal ini (mengambil es) mungkin terjadi pada gumpalan es Enceladus,” kata Robert Continetti, ahli kimia di Universitas California San Diego dan salah satu anggota tim penelitian tersebut.
Baca Juga: Teleskop Webb Selidiki Air yang Menyembur dari Enceladus, Bulan Saturnus
Meskipun eksperimen tersebut menggunakan data dari Enceladus, namun bisa berlaku juga di bulan Saturnus lainnya. Bulan Europa di Jupiter juga mengandung air, sehingga misi seperti Europa Clipper ke depan bisa menganalisis butiran es di sana. Sumber: Space.com