Jepang Membawa Bola 'Transformer' ke Bulan, Simak Video Kecanggihannya
ANTARIKSA -- Pesawat antariksa Jepang, SLIM sedang menuju bulan. Wahanan itu akan mendarat di permukaan bulan bersama robot penjelajah yang dibawanya. Tidak seperti robot India yang kini sedang tidur di dekat kutub selatan bulan, robot Jepang memiliki teknologi lain berupa bola logam kecil bertransformasi, yang terinspirasi dari mainan anak-anak.
Lunar Excursion Vehicle 2 (LEV-2), nama bola logam itu, tidak lebih besar dari bola tenis. Sesampainya di bulan, ia akan turun dari pesawat SLIM, dan mengubah kedua bagiannya menjadi alat untuk melintasi regolit halus permukaan bulan.
SLIM sendiri adalah wahana Pendarat Cerdas untuk Investigasi Bulan dari Badan Antariksa Jepang (JAXA). Ia dirancang untuk mendemonstrasikan pendaratan halus pertama negara itu di bulan. Untuk diketahui, Juni lalu Jepang gagal mendarat di bulan setelah pesawat Hakuto R menabrak permukaan bulan. Beberapa hari setelahnya, bangkai Hakuto R yang tragis ditemukan.
SLIM diluncurkan dengan roket H-2A pada Rabu, 6 September 2023, bersama muatan sejenisnya, satelit sinar-X XRISM. SLIM relatif kecil untuk sebuah pesawat ruang angkasa, yaitu berukuran kurang dari 2,4 meter. Ia akan menghabiskan beberapa bulan ke depan untuk mencapai orbit bulan. Kemudian, menghabiskan satu bulan untuk mensurvei lokasi pendaratannya di dalam Kawah Shioli bulan.
Baca Juga: Robot India Temukan Belerang di Dekat Kutub Selatan Bulan
Dengan asumsi pendaratan SLIM berjalan sesuai rencana, LEV-2 akan lepas dari pendarat pada ketinggian sekitar 1,8 meter di atas permukaan bulan, dan mulai berguling untuk mencoba lokasi pendaratan dan area sekitarnya. Daya baterai LEV-2 diperkirakan mampu bertahan sekitar dua jam.
Ketika kedua bagian LEV-2 merenggang, mereka akan berfungsi sebagai kaki dan roda yang memungkinkan wahana kecil bergerak. Terletak di antara bagiannya, terselip dua kamera dan stabilizer yang digunakan untuk membantu LEV-2 menavigasi sekelilingnya. Ia akan mengirim datanya ke Bumi melalui LEV-1, sebuah robot terpisah yang juga terpasang di SLIM. LEV-1 akan beroperasi bersama-sama dengan SLIM dan LEV-2.
Video di bawah ini akan menunjukkan bagaimana LEV-2 akan mendorong dirinya melintasi permukaan bulan.
Peneliti Senior Pusat Inovasi Ekplorasi Luar Angkasa Jepang, HIRANO Daichi mengembangkan LEV-2 di JAXA, dan bekerja dengan produsen mainan Tomy dan peneliti di Universitas Doshisha. Mereka merancang probe dengan mekanisme pengubah bentuk yang sama dengan yang digunakan pada mainan anak-anak. Sementara untuk mengembangkan kamera, mereka menggandeng Sony Group.
“Kami mengadopsi teknologi desain yang kuat dan aman untuk mainan anak-anak, yang mengurangi sebanyak mungkin jumlah komponen yang digunakan dalam kendaraan dan meningkatkan keandalannya,” jelas Daichi dalam siaran pers JAXA. Teknologi tersebut juga membantu mengurangi ukuran LEV-2 untuk memenuhi batasan saat terbang dengan pendarat SLIM.
Baca Juga: NASA Temukan Bangkai Hakuto-R Jepang 'Termutilasi' di Permukaan Bulan
Robot ini berhasil dikembangkan dalam ukuran dan massa terbatas menggunakan teknologi perampingan, pengurangan berat, serta mekanisme perubahan bentuk yang dikembangkan untuk mainan oleh TOMY dan Doshisha University. Kemudian, papan kendali, kamera kecil, dan hemat energi yang dikembangkan oleh Sony Group. Daichi berharap anak-anak terinspirasi oleh roboball kecil dan menjadi tertarik pada sains. Sumber: Space.com