Teleskop Hubble Melihat Cuaca Ekstrem di Dunia Alien yang Aneh

ANTARIKSA -- Sejak para astronom mulai menemukan planet ekstrasurya (di luar tata surya) pada 1990-an, mereka telah melihat banyak planet seperti Jupiter, tetapi sangat panas sehingga dijuluki Jupiter Panas (Hot Jupiter). Sekarang, teleskop NASA yang paling berperan sebagai ahli meteorologi juga menemukan penglihatan barunya.
Dunia kolosal ini adalah raksasa gas seperti Jupiter, tetapi mengorbit lebih dekat dengan bintang induknya. Saking dekatnya, kemungkinan permukaannya mendidih pada suhu di atas 3.000 derajat Fahrenheit (1.600 derajat selcius). Sekarang, Teleskop Luar Angkasa Hubble telah menembus selubung dua Jupiter panas yang berbeda, menemukan cuaca yang agak aneh, setidaknya menurut standar biasa di tata surya kita. Planet itu dianggap sebagai bukti bagaimana sebuah bintang dapat mempengaruhi atmosfer planet yang mengorbit.
"Kami masih belum memiliki pemahaman yang baik tentang cuaca di lingkungan planet yang berbeda," kata David Sing, astrofisikawan sekaligus rekan penulis makalah yang menggambarkan dua planet itu di Universitas Johns Hopkins di Maryland.
Menurut dia, ketika kita melihat Bumi, semua prediksi cuaca masih bisa disesuaikan dengan apa yang bisa diukur seperti biasa. Namun, hal itu tidak berlaku di sebuah planet ekstrasurya. "Meskipun Anda tahu kimia dan fisika dasar, Anda tidak tahu bagaimana itu akan terwujud dalam cara yang kompleks."
Salah satu target Hubble adalah KELT-20b, Jupiter panas yang terletak sekitar 400 tahun cahaya dari Bumi. Keberadaan planet itu dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan di Astrophysical Journal Letters pada Januari lalu. Di sini, Hubble menemukan bukti bahwa radiasi ultraviolet yang intens dari bintang yang berlebihan menghantam atmosfer atas planet, tempat logam menyerapnya.
Hasilnya, terbentuk lapisan super panas yang tinggi di atmosfer KELT-20b seperti stratosfer pelindung matahari yang kaya ozon di Bumi, namun itu beberapa kali lebih panas. "Sampai sekarang kami tidak pernah tahu bagaimana bintang induk mempengaruhi atmosfer planet secara langsung. Ada banyak teori, tapi sekarang kami (baru) memiliki data pengamatan pertama," kata Guangwei Fu, seorang mahasiswa pascasarjana astronomi di University of Maryland dan salah satu penulis makalah itu.
"Ini adalah bukti kuat bahwa planet tidak hidup dalam isolasi, tetapi dipengaruhi oleh bintang induknya."
Tapi KELT-20b positif jinak dibandingkan dengan apa yang Hubble temukan di WASP-178b. Planet kedua ini terletak 1.300 tahun cahaya dan dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan Nature pada Rabu, 6 April kemarin .
Ada hujan batu....
