Hari Ini: John Glenn Membuat AS tak Lagi Tertunduk pada Soviet

ANTARIKSA -- Program penerbangan luar angkasa Amerika Serikat mendapat kesempatan yang sangat menentukan pada hari ini, 60 tahun yang lalu. Pada 20 Februari 1962, astronot NASA, John Glenn diluncurkan dari Cape Canaveral Florida di dalam kapsul kecil bernama Friendship 7. Pesawat ruang angkasa Mercury mengelilingi Bumi tiga kali, dan akhirnya jatuh di dekat Kepulauan Turks dan Caicos empat jam dan 55 menit setelah lepas landas.
Itu adalah penerbangan luar angkasa berawak pertama Amerika Serikat, setelah sebelumnya tonggak sejarah dicapai oleh saingan Perang Dingin negara itu, Uni Soviet. 10 bulan sebelumnya, Uni Soviet dengan misi pentingnya, Yuri Gagarin, menerbangkan kosmonot pertamanya.
AS sedikit mengejar ketinggalan selama hari-hari awal perlombaan ruang angkasa. Uni Soviet selalu menjadi negara pertama. Mereka yang pertama meluncurkan satelit ke orbit, Sputnik 1 pada Oktober 1957, yang pertama mengirim hewan ke orbit, si anjing Laika pada November 1957, dan yang pertama mengembalikan makhluk hidup ke orbit Bumi dari misi orbital, anjing Belka dan Strelka pada Agustus 1960. Laika memang berhasil mengorbit, tetapi mati dalam perjalanan pulang karena hantaman atmosfer.
Dan lahirlah misi epik Gagarin. Pada 12 April 1961, kosmonot menjadi orang pertama yang mencapai luar angkasa dan juga yang pertama mengorbit Bumi. Hal itu memberikan pukulan lain bagi jiwa pembuat kebijakan Amerika, pejabat keamanan nasional, dan masyarakat luasnya.
Guncangan itu lebih dari sekadar rasa malu, karena Uni Soviet tampaknya jauh lebih unggul dari AS dalam bidang utama kemampuan teknologi. Roket yang membawa hewan atau manusia ke luar angkasa tidak jauh berbeda dengan rudal yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.
Jadi, perjalanan 5 jam Glenn ke luar planet sangat besar bagi NASA dan bangsa AS.
"Penerbangannya di Friendship 7 pada 20 Februari 1962, menunjukkan kepada dunia bahwa Amerika adalah pesaing serius dalam perlombaan antariksa dengan Uni Soviet," tulis pejabat NASA dalam profil Glenn beberapa tahun lalu. "Itu juga membuat Glenn menjadi pahlawan secara instan."
Dimulai dengan momentum itu, AS terus terbangun dan akhirnya memenangkan hadiah utama perlombaan luar angkasa. Mereka berhasil menyelesaikan misi pendaratan di bulan, Apollo 11 pada Juli 1969.
Glenn, tidak lantas menghilang setelah kehebohan oleh penerbangan luar angkasanya mereda. Dia pensiun dari NASA pada Januari 1964 dan merambah jabatan sipil satu dekade kemudian. Ia memenangkan pemilihan Senat AS dari Ohio pada tahun 1974. Dia kembali terpilih pada pemilihan tahun 1980, 1986, dan 1992.
"Dia dianggap sebagai salah satu pakar terkemuka Senat dalam masalah teknis dan ilmiah, dan mendapat respek luas atas karyanya untuk mencegah penyebaran senjata pemusnah massal," tulis pejabat NASA dalam profil Glen.
"Dia bangga menggunakan posisinya di Komite Urusan Pemerintah untuk membasmi limbah di pemerintahan dan untuk membersihkan pabrik produksi bahan nuklir negara."
Glenn kemudian kembali mengorbit. Pada Oktober 1998, pada usia 77 tahun, ia menghabiskan sembilan hari di atas pesawat ulang-alik Discovery, menjadi orang tertua yang pernah melakukan perjalanan ke perbatasan terakhir.
Rekor itu bertahan hingga Juli 2021, ketika pelopor penerbangan Wally Funk meluncur ke ruang suborbital dengan pesawat ruang angkasa New Shepard Blue Origin pada usia 82 tahun. Aktor 'Star Trek', William Shatner kemudian merebut gelar dari Funk hanya tiga bulan kemudian, terbang dengan misi New Shepard di usia 90 tahun.
Glenn meninggal pada 8 Desember 2016, pada usia 95 tahun. Kehidupannya yang panjang, produktif, dan menginspirasi meninggalkan jejak besar pada buku-buku sejarah dan kesadaran Amerika. Pusat Penelitian Glenn NASA di Ohio dinamai menurut nama astronot perintis tersebut.
Sumber: Space.com
