Ilmuwan Temukan Teori Bagaimana Galaksi Monster Lahir di Alam Semesta
![](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/241210150604-154.png)
ANTARIKSA -- Ada banyak galaksi monster yang luar biasa besar di alam semesta. Bagaimana galaksi monster itu terbentuk? Para astronom menemukan bahwa aliran besar gas dingin yang tercipta akibat tabrakan antar galaksi di masa awal alam semesta mungkin menjadi kunci terbentuknya galaksi monster yang luar biasa.
Galaksi raksasa yang berbentuk seperti bola telah menjadi teka-teki besar bagi para astronom selama beberapa dekade. Penelitian terbaru oleh tim ilmuwan dari University of Southampton tampaknya berhasil mengungkap misteri ini.
"Tabrakan dua galaksi disk menyebabkan gas (bahan bakar pembentuk bintang) tenggelam ke pusatnya, menciptakan triliunan bintang baru," kata Anna Puglisi, peneliti dari University of Southampton.
Tabrakan kosmik ini terjadi sekitar 8 hingga 12 miliar tahun lalu, ketika alam semesta berada dalam fase yang jauh lebih aktif dalam evolusinya. Dalam penelitian yang dipublikasikan pada Rabu (4 Desember) di jurnal Nature, para ilmuwan mencoba memecahkan misteri lama astronomi yang dapat mengubah pemahaman tentang bagaimana galaksi terbentuk di awal alam semesta.
Meneliti 100 galaksi
Penemuan ini dimungkinkan berkat Atacama Large Millimeter Array (ALMA), proyek astronomi terbesar yang terdiri dari 66 antena radio di Gurun Atacama, Chili. Tim peneliti mengumpulkan pengamatan berkualitas tinggi dari banyak galaksi jauh dengan menggunakan ALMA dan data dari proyek arsip A3COSMOS dan A3GOODSS.
Dalam penelitian ini, ilmuwan menganalisis lebih dari 100 galaksi yang sedang mengalami pembentukan bintang secara intensif. Qing-Hua Tan, pemimpin tim dari Purple Mountain Observatory, mengungkapkan bahwa proyek ini menggunakan teknik baru untuk mempelajari distribusi cahaya dari galaksi-galaksi terang yang sangat jauh.
"Ini adalah bukti nyata pertama bahwa galaksi berbentuk bola (spheroid) terbentuk secara langsung melalui episode intens pembentukan bintang di inti galaksi jauh," jelas Tan. "Proses ini telah menjadi teka-teki bagi astrofisikawan selama beberapa dekade."
Galaksi-galaksi ini terbentuk dengan cepat. Gas ditarik ke pusat untuk memberi makan lubang hitam dan memicu ledakan pembentukan bintang dengan kecepatan 10 hingga 100 kali lebih cepat dari Bima Sakti.
Tim peneliti akan menggabungkan temuan ini dengan data dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dan satelit Euclid. Langkah ini diharapkan dapat memetakan populasi bintang dalam galaksi target dan memberikan wawasan lebih jauh tentang misteri pembentukan galaksi raksasa.
"Dengan data ini, kami akan mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang pembentukan galaksi awal dan memperdalam pemahaman kita tentang evolusi alam semesta sejak awal waktu," ucap Puglisi.
Penelitian ini membuka jalan baru dalam memahami sejarah kosmik, mengungkapkan bagaimana tabrakan galaksi di masa lampau telah membentuk struktur terbesar di alam semesta.
![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/7jgnf7ly2b-708.jpg)