Selama 2 Bulan, Bumi Dibuntuti Asteroid Misterius, Ini Fakta-faktanya
ANTARIKSA -- Bumi sedang mengucapkan selamat tinggal pada tamu kosmiknya, asteroid kecil bernama 2024 PT5. Asteroid 2024 PTS telah menjadi "mini moon" sementara selama dua bulan terakhir.
Pada Senin (25/11/2024), asteroid ini akan meninggalkan orbitnya di sekitar Bumi karena tarikan gravitasi Matahari yang lebih kuat. Asteroid ini akan kembali untuk kunjungan singkat pada Januari 2025 mendatang.
Asteroid 2024 PT5: Batu Luar Angkasa dari Bulan?
Dilansir dari Space, Asteroid 2024 PT5 adalah asteroid kecil dengan diameter sekitar 10 meter. Asteroid 2024 PT5 diperkirakan berasal dari material yang terlempar dari Bulan akibat tumbukan besar yang membentuk kawah.
Meskipun tidak sepenuhnya menjadi satelit Bumi, Badan Antariksa Amerika (NASA) menyebut 2024 PT5 sebagai "objek menarik" yang layak untuk dipelajari.
Asteroid 2024 PT5 pertama kali terdeteksi pada Agustus 2024. Objek ini mulai "berlari kecil" di sekitar Bumi pada akhir September, mengikuti jalur berbentuk tapal kuda. Namun, sifatnya sebagai pengunjung sementara berarti bahwa asteroid 2024 PT5 tidak pernah benar-benar tertangkap sepenuhnya oleh gravitasi Bumi.
Penelitian menunjukkan bahwa 2024 PT5 kemungkinan berasal dari material yang terlempar akibat tabrakan besar di permukaan Bulan. Sebagai informasi, permukaan Bulan yang penuh kawah adalah hasil dari berbagai tumbukan benda langit selama miliaran tahun.
Bahkan, teori pembentukan Bulan sendiri, giant impact hypothesis, menyebutkan bahwa Bulan terbentuk dari material Bumi setelah tumbukan dahsyat sekitar 4 miliar tahun lalu.
Menurut Carlos de la Fuente Marcos, penulis utama penelitian, spektrum asteroid ini menunjukkan komposisi kimia yang mirip dengan material Bulan yang pernah dibawa ke Bumi oleh misi Apollo NASA dan Luna dari Rusia. Ini memperkuat teori bahwa 2024 PT5 mungkin adalah "anak" dari Bulan dan "cucu" dari Bumi.
Bagaimana 2024 PT5 Menjadi "Mini-Moon"?
Asteroid ini berasal dari Arjuna asteroid belt, sabuk asteroid sekunder yang orbitnya dekat dengan orbit Bumi. Benda-benda dari sabuk ini kadang-kadang mendekati Bumi pada kecepatan rendah dan dapat "tertangkap" gravitasi planet kita, meskipun hanya sementara.
Untuk menjadi "mini-moon," asteroid harus masuk dalam jarak sekitar 4,5 juta kilometer dari Bumi dengan kecepatan relatif lambat, sekitar 3.540 km/jam. 2024 PT5 memenuhi kriteria ini pada akhir September 2024, tetapi tidak menyelesaikan satu orbit penuh. Seperti pengunjung yang sekadar "melihat-lihat etalase," asteroid ini hanya mampir sebentar sebelum akhirnya akan kembali ke orbit di sabuk Arjuna pada 25 November 2024.
Ilmuwan kini semakin yakin bahwa material yang menyusun sabuk asteroid Arjuna mungkin sebagian besar berasal dari ejecta Bulan. Ejecta bulan merupakan material yang terlempar saat tumbukan besar. Jika benar, ini berarti 2024 PT5 bukan satu-satunya anggota sabuk ini yang punya asal-usul lunar.
Penelitian lanjutan terhadap asteroid seperti 2024 PT5 membuka peluang untuk memahami lebih banyak tentang proses pembentukan dan dinamika benda-benda langit di sekitar Bumi. NASA bahkan berencana untuk mempelajari asteroid ini lebih dalam saat ia kembali mendekati Bumi pada Januari 2025.
Kunjungan Singkat yang Aman
Saat ini, 2024 PT5 berada pada jarak lebih dari 3,5 juta kilometer dari Bumi. Asteroid 2024 PT5 terlalu kecil dan redup untuk diamati tanpa teleskop kuat.
Pada Januari 2025, asteroid ini akan mendekat hingga jarak 1,8 juta kilometer dari Bumi, sekitar lima kali jarak Bumi ke Bulan. Meskipun lebih dekat, lintasannya tetap aman dan tidak akan membahayakan planet kita.
Ketika kembali pada awal tahun depan, asteroid ini akan bergerak dua kali lebih cepat dibandingkan kunjungannya di September. Dengan kecepatan tinggi tersebut, asteroid ini tidak akan sempat tertangkap oleh gravitasi Bumi sebelum melesat kembali ke orbitnya mengelilingi Matahari.
Penelitian Lebih Lanjut oleh NASA
NASA berencana menggunakan antena radar Goldstone di California untuk mempelajari 2024 PT5 selama lebih dari seminggu pada Januari. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami sifat asteroid tersebut, termasuk apakah ia benar-benar bagian dari material Bulan yang terlontar akibat tumbukan.
Dua astrofisikawan bersaudara, Raul dan Carlos de la Fuente Marcos dari Universitas Complutense Madrid, telah mengamati asteroid ini sejak pertama kali ditemukan. Dengan bantuan teleskop di Kepulauan Canary, mereka telah mengumpulkan ratusan data tentang pergerakan dan karakteristik unik asteroid ini.
Kapan 2024 PT5 Akan Kembali?
Asteroid ini akan kembali mengunjungi Bumi pada tahun 2055, melakukan perjalanan serupa dengan jalur saat ini. Seperti kali ini, ia mungkin hanya melakukan putaran sebagian di sekitar Bumi sebelum melanjutkan perjalanannya mengelilingi Matahari.