Ulasan

Fakta-Fakta Aurora Borealis, Rahasia di Balik Warna-warna Memikat di Langit

Foto anggota komunitas EartSky Marty Curran di Cheyenne, Wyoming berhasil menangkap pemandangan aurora yang memukau semalam (malam tanggal 10-11 Mei 2024) dari sebuah badai matahari yang ekstrem.

ANTARIKSA -- Foto-foto fenomena Aurora borealis atau cahaya utara belakangan ini pasti intens terlihat di media social Anda. Aurora Borealis ini menjadi lebih terlihat secara luas akibat badai matahari yang dahsyat.

Aurora borealis merupakan salah satu keajaiban alam yang memukau. Selama ribuan tahun, manusia telah berusaha memahami cahaya misterius di utara ini.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Aurora borealis merupakan fenomena alam yang menakjubkan yang terjadi akibat interaksi antara angin matahari dan medan magnet Bumi. Dengan siklus matahari yang meningkat, kita mungkin akan melihat lebih banyak aurora yang spektakuler dalam beberapa tahun mendatang.

Siklus matahari, yang berlangsung sekitar 11 tahun, memengaruhi aktivitas matahari. Aktivitas matahari yang tinggi menghasilkan aurora yang lebih spektakuler.

Bagaimana terjadinya aurora?
Bumi memiliki medan magnet. Medan magnet Bumi adalah perisai tak terlihat yang mengalihkan angin matahari dan melindungi Bumi dari dampaknya. Kutub utara dan selatan Bumi adalah tempat di mana aurora terjadi karena interaksi antara angin matahari dan medan magnet Bumi.

Saat partikel bermuatan memasuki atmosfer Bumi, partikel bertabrakan dengan gas-gas di sana, seperti oksigen dan nitrogen. Interaksi ini menghasilkan cahaya aurora dengan berbagai warna, termasuk hijau, merah, biru, dan ungu.

Aurora terjadi di ketinggian yang sangat tinggi, jauh di atas satelit dan pesawat terbang. Inilah yang memungkinkan aurora terlihat dari jarak ratusan mil.

Aurora Borealis dalam kehidupan nyata biasanya tampak sangat berbeda dengan foto berwarna yang kita lihat. Mata manusia tidak selalu dapat mendeteksi warna di malam hari dengan jelas. Jadi, aurora sering terlihat lebih abu-abu daripada hijau atau berwarna-warni seperti di foto.

Dilansir dari Space, warna aurora yang paling umum adalah hijau. Menurut Badan Antariksa Amerika (NASA), aurora hijau biasanya dihasilkan ketika partikel bermuatan bertabrakan dengan molekul oksigen konsentrasi tinggi di atmosfer bumi pada ketinggian sekitar 100 hingga 300 kilometer.

Kita juga melihat aurora hijau lebih baik dibandingkan warna lainnya, sebab mata manusia paling sensitif terhadap spektrum warna hijau. Namun selain hijau, kita juga bisa menemukan Aurora Merah, biru, ungu, kuning dan bahkan pink.

Aurora merah relatif lebih jarang terjadi dan biasanya dikaitkan dengan aktivitas matahari yang intens. Aurora merah terjadi ketika partikel matahari bereaksi dengan oksigen di ketinggian yang lebih tinggi, umumnya sekitar 300 hingga 400 km.

Pada ketinggian ini, oksigen menjadi kurang terkonsentrasi dan tereksitasi pada frekuensi atau panjang gelombang yang lebih tinggi. Alhasil membuat warna merah terlihat.

Aurora biru dan ungu bahkan lebih jarang terjadi dan juga cenderung muncul selama periode aktivitas matahari tinggi. Warna-warna ini dihasilkan ketika partikel matahari bertabrakan dengan nitrogen di atmosfer bumi pada ketinggian 60 mil atau kurang.

Aurora kuning dan merah muda jarang terjadi dan biasanya dikaitkan dengan aktivitas matahari yang tinggi. Warna-warna tersebut dihasilkan dari perpaduan aurora merah dengan aurora hijau atau biru.

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

the alchemist