Sains

Ilmuwan Temukan Asal Usul Air di Bumi

Ketiga semua air dipisahkan dari Bumi. Gambar: Woods Hole Oceanographic Institution
Ketiga semua air dipisahkan dari Bumi. Gambar: Woods Hole Oceanographic Institution

ANTARIKSA -- Para ilmuwan modern masih meneliti bagaimana kehidupan di Bumi kita tercinta ini muncul dengan sendirinya. Padahal di tata surya saja, ada tujuh planet lain bersama puluhan bulan-nya, namun hingga kini belum ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan.

Untuk memahami bagaimana kehidupan muncul, para ilmuwan menyelidiki kimia karbon dan air. Dalam kasus air, mereka melacak berbagai bentuk isotop dari atom hidrogen dan oksigen penyusunnya sepanjang sejarah alam semesta. Itu seperti perburuan anting kecil dalam gunungan harta karun.

Para peneliti dari CNRS, Universitas Paris-Saclay, Komisi Energi Alternatif dan Energi Atom Prancis (CEA), dan Universitas Pau dan Pays de l'Adour (UPPA), dengan dukungan dari Museum National d'Histoire Naturelle (MNHN ), telah mengikuti jejak komposisi isotop air hingga ke awal tata surya. Mereka membuat batas di wilayah ruang dan waktu sekitar Bumi dan planet-planet terestrial lainnya terbentuk.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Perburuan jejak isotop air dimulai dengan menganalisis salah satu meteorit tertua di tata surya kita. Untuk pekerjaan rumit ini, mereka menciptakan metode inovatif yang khusus untuk penelitian tersebut.

Data mereka menunjukkan bahwa dua reservoir gas telah ada selama 200 ribu tahun pertama tata surya kita. Bahkan, sebelum pembentukan embrio planet paling awal. Artinya, itu di waktu awal matahari terbentuk dan bersinar.

Salah satu reservoir ini terdiri dari gas matahari, di mana semua materi tata surya kita berasal. Dengan meteorit, para ilmuwan dapat mengukur jejak reservoir itu secara langsung untuk pertama kalinya. Ditemukan, reservoir gas kedua diperkaya dengan uap air dan sudah memiliki tanda isotop air terestrial (tanah seperti di Bumi).

Reservois itu diciptakan oleh gelombang besar air antarbintang di daerah yang panas di dalam tata surya. Hal itu terjadi setelah runtuhnya atau terpisahnya selubung antarbintang dan pembentukan cakram protoplanet. Oh ya, cakram protoplanet ini adalah embrio planet, yang pada gilirannya menjadi planet seperti saat ini.

Peneliti menyimpulkan, keberadaan awal gas dengan komposisi isotop mirip Bumi itu menyiratkan bahwa air di Bumi sudah ada sebelum pertambahan materi pertama penyusun planet kita. Temuan di meteorit tua ini telah dipublikasikan di jurnal ilmiah, Nature Astronomy.

Sumber: Phys.org

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -