Tentara AS Kirim Pasukan Patroli ke Luar Angkasa

ANTARIKSA -- Roket Atlas V United Launch Alliance (ULA) yang kuat meluncurkan dua satelit patroli milik Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (USSF)) pada Jumat, 21 Januari 2022. Atlas V lepas landas dari Stasiun Luar Angkasa Cape Canaveral Florida pada pukul 14.00 waktu setempat. Ia membawa dua satelit Geosynchronous Space Situational Awareness Program (GSSAP) kembar ke orbit.
Untuk diketahui, United States Space Force adalah Angkatan Bersenjata AS khusus untuk dinas luar angkasa. Ini adalah tentara ruang angkasa independen pertama dan saat ini satu-satunya di dunia.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, roket akan mendorong kelur dua satelit sekitar enam jam dan 45 menit setelah peluncuran. Pesawat GSSAP kemudian akan mencapai tujuan akhir mereka, orbit geosynchronous sekitar 22.300 mil (36 ribu kilometer) di atas khatulistiwa.
Satelit ini adalah pesawat ruang angkasa GSSAP kelima dan keenam yang terbang. ULA sebelumnya meluncurkan empat satelit pada dua penerbangan yang berbeda, satu pada tahun 2014 dan yang lainnya pada tahun 2016. Kedua misi sebelumnya menggunakan roket Delta IV Medium, yang telah pensiun pada 2019.
Satelit GSSAP akan membantu US Space Force mengawasi lalu lintas di orbit geosinkron, di mana kecepatan orbit satelit sesuai dengan kecepatan rotasi Bumi. Ini adalah tempat yang berharga untuk satelit cuaca, komunikasi, dan pengawasan. Mereka melayang di atas bidang planet yang sama secara terus-menerus, pada garis bujur yang sama.
"Satelit GSSAP menyediakan layanan patroli lingkungan di orbit Geosynchronous Earth (GEO), meningkatkan keselamatan penerbangan antariksa untuk semua negara yang beroperasi di orbit itu," tulis perwakilan ULA dalam deskripsi misi itu seperti dilansir Space.com, Sabtu, 22 Januari 2022.
ULA juga mengatakan, pengetahuan posisi satelit pada jarak tertentu akan meningkatkan kemampuan memperingatkan pemilik/operator pesawat ruang angkasa jika ada objek lain yang terlalu dekat dan menciptakan situasi berbahaya. "Data dari GSSAP akan berkontribusi pada prediksi waktu orbital yang tepat dan akurat, meningkatkan pengetahuan tentang lingkungan GEO dan lebih jauh memungkinkan keselamatan penerbangan luar angkasa, termasuk menghindari tabrakan satelit."
