Pertahanan

Peperangan Antariksa, Startup Kini Memperkuat Teknologi Militer AS

Rendering pesawat antariksa orbit Jackal True Anomaly. Gambar: True Anomalily

WASHINGTON -- True Anomaly, sebuah startup yang berbasis di Denver, Colorado, Amerika Serikat (AS) sedang membangun dua satelit kecil yang rencananya diluncurkan ke orbit akhir tahun ini. Salah satu pesawat ruang angkasa dibuat untuk mengejar objek yang 'tidak kooperatif' dan mengambil gambar dari dekat.

"Ini adalah jenis teknologi yang dibutuhkan militer AS untuk bersaing dengan kekuatan lain di luar angkasa," kata CEO dan salah satu pendiri True Anomaly, Even Rogers kepada SpaceNews.

Startup, yang dibentuk tahun lalu, fokus pada pasar keamanan nasional. Pada 6 April 2023, mereka mengumumkan telah mengumpulkan 30 juta dolar AS dalam pendanaan pra-awalan, awalan, dan Seri A. Mereka membangun pabrik seluas 10.668 meter persegi, tempat memproduksi Jackal Autonomous Orbital Vehicle.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dua pesawat ruang angkasa pertama dijadwalkan meluncur antara September-Oktober ini dengan rideshare Transporter 9 milik SpaceX.

Rogers, yang merupakan mantan operator satelit dan sistem darat Angkatan Udara AS, mengatakan, perusahaan akan mengejar kontrak Departemen Pertahanan (DoD) AS untuk kendaraan orbit tersebut dan berencana meningkatkan produksi.

Menurut dia, Jackal dirancang untuk mengisi kekosongan kemampuan militer untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian di orbit. Itu adalah pekerjaan spesialisasi yang dikenal sebagai kesadaran domain ruang angkasa. Perusahaan juga mengembangkan alat digital untuk membangun model latihan darat dan luar angkasa.

Roger mengajukan gagasan kepada investor bahwa Angkatan Luar Angkasa (Space Force) AS membutuhkan mitra industri yang hanya berfokus pada produksi teknologi untuk mempertahankan aset nasional di orbit. "DoD saat ini bergantung pada kontraktor pertahanan besar untuk memenuhi kebutuhan ini," kata Rogers,l. Namun, kata dia, militer dapat mengambil manfaat dari penyedia yang lebih terspesialisasi.

AS membutuhkan satelit manuver taktis

Tantangan bagi Angkatan Luar Angkasa, kata Rogers, adalah Amerika Serikat menghadapi kerugian asimetris karena kekuatan saingan seperti Rusia dan China mengerahkan satelit yang dapat bermanuver. Beberapa di antaranya dipersenjatai dengan senjata luar angkasa yang dapat mengancam sistem AS.

Satelit AS tidak dirancang untuk bermanuver di orbit, karena harus menghemat bahan bakar. Rogers mengatakan, kendaraan Jackal dapat dikerahkan untuk membantu mengidentifikasi potensi ancaman.

Rogers mencatat, saat itu sudah semakin banyak industri ruang angkasa komersial yang mengoperasikan sensor dan menganalisis data untuk mendukung fungsi manajemen lalu lintas ruang angkasa. Namun, katanya, tidak ada yang menguasai teknologi dan konsep operasi yang diperlukan. "Khusus untuk melakukan karakterisasi dan inspeksi dalam skala besar,” katanya.

"Jackal, pesawat ruang angkasa seberat 275 kilogram yang dibangun di atas bus satelit komersial, dirancang untuk operasi pertemuan dan pendekatan 'tidak kooperatif'," katanya.

Banyak pesawat antariksa yang melakukan operasi pertemuan dan pendekatan kooperatif seperti berlabuh dengan pesawat ruang angkasa lainnya. Tapi, pesawat antariksa yang tidak kooperatif adalah masalah yang jauh lebih sulit yang belum terpecahkan, katanya. “Melakukan itu dengan aman dan mandiri adalah kemampuan dan keterampilan yang harus dikuasai oleh Angkatan Luar Angkasa,” kata dia.

Rogers mengatakan, memiliki kendaraan yang dapat mengejar pesawat ruang angkasa yang tidak kooperatif, lalu mengambil gambarnya, akan membantu AS menanganinya. AS bisa meminta pertanggungjawaban China dan Rusia atas tindakan agresif di luar angkasa dan mungkin mencegah perilaku tersebut. Sumber: Space News

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

- angkasa berdenyut dalam kehendak -