NASA Ungkap Foto Mars dalam Cahaya Ultraviolet
ANTARIKSA -- Mars dikenal sebagai planet merah. Namun, baru-baru ini para astronom mengungkap sebuah foto penampakan planet Mars dalam warna yang berbeda. Foto-foto, yang dibagikan NASA pada 22 Juni itu diambil ketika Mars berada di dekat ujung orbitnya yang berlawanan mengelilingi matahari.
Para astronom menggunakan pesawat ruang angkasa Mars Atmosphere and Volatile EvolutioN (MAVEN) milik Badan Antariksa Amerika (NASA) memotret Mars.
Penampakan Mars yang berbeda itu diabadikan dalam foto yang diambil pada Juli 2022. Saat itu adalah musim panas di belahan selatan ketika Mars berada paling dekat dengan matahari.
Instrumen Imaging Ultraviolet Spectrograph (IUVS) MAVEN juga memotret pada Januari 2023 setelah belahan bumi utara Mars melewati jarak terjauh dari matahari.
IUVS MAVEN mengukur panjang gelombang antara 110 dan 340 nanometer, di luar spektrum yang terlihat.
Gambar pertama
Area ungu pada foto mewakili ozon di atmosfer Mars. Area putih dan biru mewakili awan atau kabut di langit planet tersebut. Permukaan Mars tampak cokelat atau hijau dalam foto baru itu.
"Dengan melihat planet ini dalam panjang gelombang ultraviolet, para ilmuwan dapat memperoleh wawasan tentang atmosfer Mars dan melihat fitur permukaan dengan cara yang luar biasa," kata pejabat NASA dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Space.
Foto menangkap musim Mars yang berubah dengan cepat. Seperti Bumi, Mars berputar pada sumbu miring. Ini menyebabkan planet Mars mengalami empat musim yang berbeda.
Namun, musim di Mars kira-kira dua kali lebih lama daripada di Bumi. Sebab, tahun Mars hampir dua kali lipat tahun di Bumi.
Mars mengorbit paling dekat dengan matahari saat belahan selatannya miring ke arahnya. Belahan utara miring ke arah matahari saat posisinya lebih jauh.
Akibatnya, suhu jauh lebih panas selama musim panas selatan daripada musim panas utara. Peningkatan suhu menyebabkan lebih banyak turbulensi, angin kencang, dan badai debu yang lebih besar di belahan selatan.
Gambar pertama diambil pada Juli 2022, menangkap salah satu kawah terdalam Mars, Argyre Basin, di dekat bagian kiri bawah planet. Kawah tampak dipenuhi kabut atmosfer. Sementara ngarai yang dalam di Valles Marineris di dekat kiri atas planet tampak dipenuhi awan.
Suhu musim panas yang lebih hangat menyebabkan lapisan es kutub selatan menyusut. Kondisi ini pada gilirannya melepaskan karbon dioksida dan menyebabkan atmosfer menjadi lebih tebal.
Gambar kedua
Gambar kedua, diambil pada Januari 2023, menangkap belahan utara Planet Merah setelah melewati titik terjauh dalam orbitnya mengelilingi matahari. Hal ini menyebabkan melimpahnya awan putih di wilayah kutub utara.
Akumulasi ozon juga dapat dilihat di bagian atas planet (berwarna magenta), terbentuk selama malam kutub yang dingin di musim dingin utara. Namun, peningkatan uap air di musim semi akan menghancurkan lapisan ozon di belahan bumi utara ini.
MAVEN diluncurkan pada November 2013 untuk mempelajari gas atmosfer planet Mars. MAVEN juga mendeteksi peningkatan kehilangan hidrogen dari Mars pada saat ini, yang kemungkinan besar disebabkan oleh badai debu yang mendorong uap air ke ketinggian yang sangat tinggi.
Mempelajari sistem ini akan menawarkan pandangan yang lebih baik tentang bagaimana Mars berevolusi dari waktu ke waktu. "Memahami hilangnya atmosfer memberi ilmuwan wawasan tentang sejarah atmosfer dan iklim Mars, air cair, dan kelayakhunian planet," kata pejabat NASA dalam pernyataan itu.