BlackGEM, Teleskop Baru Pencari Gelombang Gravitasi di Alam Semesta
ANTARIKSA -- Para ilmuwan memiliki instrumen tambahan untuk meneliti gelombang gravitasi. Rangkaian teleskopik BlackGEM baru di Observatorium La Silla milik European Southern Observatory (ESO) di Chili secara resmi mulai memindai langit selatan. Observatorium ini mencari sumber gelombang gravitasi.
Gelombang gravitasi adalah riak dalam ruang-waktu yang disebabkan oleh fenomena ruang angkasa yang keras dan energetik. Gelombang gravitasi bisa disebabkan oleh tabrakan lubang hitam atau bintang neutron, atau bintang masif yang meledak sebagai supernova di akhir masa hidupnya.
Sebelumnya, telah ada observatorium yang memang didedikasikan untuk mencari gelombang gravitasi. Observatorium itu adalah Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) dan Virgo Interferometer.
Interferometer menggabungkan dua atau lebih sumber cahaya untuk membuat pola interferensi, yang dapat diukur dan dianalisis. Namun, LIGO dan Virgo tidak dapat menentukan dengan tepat asal mula gelombang gravitasi atau melihat cahaya yang memancar dari bintang neutron atau lubang hitam yang bertabrakan.
Di situlah fungsi dari BlackGEM. BlackGEM dapat mendeteksi gelombang gravitasi dan cahaya tampak dari peristiwa gelombang gravitasi dan menggunakan informasi tersebut untuk menentukan lokasi yang tepat dari sumber gelombang.
Menggunakan cahaya tampak juga berarti BlackGEM dapat memperoleh pengamatan mendetail tentang proses seperti pembentukan unsur berat seperti emas dan platinum dari tabrakan antarbintang ini.
“Dengan BlackGEM, kami ingin meningkatkan studi peristiwa kosmik dengan gelombang gravitasi dan cahaya tampak,” kata Paul Groot dari Radboud University di Belanda, peneliti utama proyek tersebut, dilansir dari New Atlas.
Array BlackGEM terdiri dari tiga teleskop yang dibangun oleh Universitas Radboud,Netherlands Research School for Astronomy, dan KU Leuven di Belgia. Setiap teleskop berdiameter 65 cm dan secara bersamaan dapat memindai berbagai bagian langit. Ada rencana untuk memperluas susunan menjadi 15 teleskop.
Teleskop ini memang relatif kecil, tetapi dapat mengamati banyak hal berkat lokasinya. Teleskop akan ditempatkan di ketinggian 2,4 km di pinggiran Gurun Atacama Chili.
“Meskipun cermin utama berukuran 65 sentimeter, kami mengerjakan beberapa proyek dengan cermin yang jauh lebih besar, karena kami memanfaatkan sepenuhnya kondisi pengamatan yang sangat baik di La Silla,” kata Groot.
Setelah BlackGEM mengidentifikasi sumber gelombang gravitasi, informasi tersebut akan dikirim ke teleskop yang lebih besar seperti Very Large Telescope milik ESO, yang juga terletak di Gurun Atacama.
Selain mencari sumber gelombang gravitasi, BlackGEM akan mengawasi peristiwa astronomi jangka pendek seperti supernova.