Pesawat Antariksa China yang Menakutkan Amerika telah Kembali ke Bumi

ANTARIKSA -- Misi orbit kedua pesawat luar angkasa robot China telah berakhir. Pesawat misterius yang bisa digunakan kembali itu mendarat pada Senin, 8 Mei 2023 di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan, China.
Menurut kantor berita Xinhua milik pemerintah China, pesawat rahasia itu telah menyelesaikan misi 276 hari ke orbit Bumi. "Keberhasilan percobaan menandai terobosan penting dalam penelitian China tentang teknologi pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali, yang akan memberikan metode pulang-pergi yang lebih nyaman dan terjangkau untuk penggunaan ruang angkasa secara damai di masa depan," tulis Xinhua dalam update singkat pada Senin.
Pesawat luar angkasa diluncurkan dari Jiuquan pada 4 Agustus 2022, dan memulai misi yang dirahasiakan dan syarat dengan berbagai intrik. Pada 31 Oktober, misalnya, kendaraan tersebut melakukan sesuatu yang mencurigakan ke orbit. Beberapa ahli berspekulasi, objek yang dikeluarkan pesawat itu adalah modul layanan, kemungkinan menunjukkan bahwa pesawat luar angkasa sedang bersiap kembali ke Bumi.
Yang lain berpendapat bahwa benda itu adalah satelit kecil yang dirancang untuk memantau pesawat ruang angkasa China. Pendapat terakhir ini kemungkinan tebakan yang tepat, mengingat pesawat ruang angkasa robotik itu tetap mengudara dalam waktu cukup lama.
Misi orbit pertama pesawat ruang angkasa China itu terjadi pada September 2020. Namun, hanya berlangsung dua hari.
Pakar di Barat berpikir pesawat itu mirip dengan robot Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (AS), X-37B, yang panjangnya sekitar 8,8 meter. Bukan saja China, militer AS juga membisu terkait pesawat X-37B yang telah menerbangkan enam misi orbit hingga saat ini. Misi paling lama berlangsungnya berlangsung 909 hari.
Jadi, China dan AS kini memiliki masing-masing pesawat robot antariksa yang misterius. Mereka kadang melakukan kucing-kucingan di luar angkasa. Namun seperti biasa, militer AS selalu berteriak lantang dengan menyatakan negaranya telah menjadi korban di antariksa. Militer, khususnya Space Force AS kini menghawatirkan pesawat China itu. Sumber: Space.com
